Sama-sama Dibentuk oleh AS, Apa Perbedaan NATO dan SEATO?
loading...
A
A
A
JAKARTA - NATO (Organisasi Perjanjian Atlantik Utara) dan SEATO (Organisasi Perjanjian Asia Tenggara) merupakan aliansi pertahanan yang dibentuk oleh Amerika Serikat (AS) setelah Perang Dunia II. Namun keduanya memiliki tujuan dan prioritas yang berbeda.
NATO didirikan pada tahun 1949 sebagai aliansi pertahanan kolektif antara Amerika Serikat dan sekutu Eropa-nya. Tujuan utama NATO adalah melawan pengaruh militer dan politik Soviet di Eropa selama Perang Dingin.
AS, bersama dengan negara-negara Eropa seperti Inggris Raya, Prancis, dan Jerman, setuju untuk memberikan bantuan pertahanan timbal balik jika terjadi serangan oleh negara anggota.
NATO juga berfungsi sebagai forum kerja sama militer, pertukaran informasi dan latihan bersama.
Sebaliknya, SEATO dibentuk pada tahun 1954 sebagai pakta pertahanan regional dengan tujuan menghentikan penyebaran komunisme di Asia Tenggara.
Amerika Serikat, bersama dengan Filipina, Thailand, dan Australia, setuju untuk memberikan bantuan militer dan kerja sama kepada negara-negara di kawasan yang terancam oleh pemberontakan komunis atau pun invasi asing.
Pembentukan SEATO sebagai tanggapan atas Perang Korea dan kekalahan Prancis di Indochina, yang menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran komunisme di wilayah tersebut.
Meskipun sama-sama dibentuk oleh Amerika, NATO dan SEATO memiliki tujuan dan prioritas yang berbeda. NATO berfokus melawan pengaruh Soviet di Eropa, sementara SEATO berfokus melawan penyebaran komunisme di Asia Tenggara.
Selain itu, negara-negara anggota NATO sebagian besar berlokasi di Eropa, dan negara-negara anggota SEATO berlokasi di Asia Tenggara dan Pasifik.
Perbedaan lain antara kedua aliansi adalah komitmen negara-negara anggota. NATO berkomitmen untuk saling memberikan bantuan militer kepada anggotanya secara signifikan jika terjadi serangan.
Sebaliknya, SEATO lebih merupakan aliansi longgar, dengan negara-negara anggota hanya memberikan bantuan militer terbatas.
Pada akhirnya, NATO menjadi aliansi yang jauh lebih sukses daripada SEATO. NATO berhasil menahan pengaruh Soviet di Eropa dan memainkan peran penting dalam mengakhiri Perang Dingin.
SEATO, sebaliknya, tidak dapat mencegah penyebaran komunisme di Asia Tenggara dan akhirnya bubar pada tahun 1977.
MG/Tazakka Artesa Hidayat
NATO didirikan pada tahun 1949 sebagai aliansi pertahanan kolektif antara Amerika Serikat dan sekutu Eropa-nya. Tujuan utama NATO adalah melawan pengaruh militer dan politik Soviet di Eropa selama Perang Dingin.
AS, bersama dengan negara-negara Eropa seperti Inggris Raya, Prancis, dan Jerman, setuju untuk memberikan bantuan pertahanan timbal balik jika terjadi serangan oleh negara anggota.
NATO juga berfungsi sebagai forum kerja sama militer, pertukaran informasi dan latihan bersama.
Sebaliknya, SEATO dibentuk pada tahun 1954 sebagai pakta pertahanan regional dengan tujuan menghentikan penyebaran komunisme di Asia Tenggara.
Amerika Serikat, bersama dengan Filipina, Thailand, dan Australia, setuju untuk memberikan bantuan militer dan kerja sama kepada negara-negara di kawasan yang terancam oleh pemberontakan komunis atau pun invasi asing.
Pembentukan SEATO sebagai tanggapan atas Perang Korea dan kekalahan Prancis di Indochina, yang menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran komunisme di wilayah tersebut.
Meskipun sama-sama dibentuk oleh Amerika, NATO dan SEATO memiliki tujuan dan prioritas yang berbeda. NATO berfokus melawan pengaruh Soviet di Eropa, sementara SEATO berfokus melawan penyebaran komunisme di Asia Tenggara.
Selain itu, negara-negara anggota NATO sebagian besar berlokasi di Eropa, dan negara-negara anggota SEATO berlokasi di Asia Tenggara dan Pasifik.
Perbedaan lain antara kedua aliansi adalah komitmen negara-negara anggota. NATO berkomitmen untuk saling memberikan bantuan militer kepada anggotanya secara signifikan jika terjadi serangan.
Sebaliknya, SEATO lebih merupakan aliansi longgar, dengan negara-negara anggota hanya memberikan bantuan militer terbatas.
Pada akhirnya, NATO menjadi aliansi yang jauh lebih sukses daripada SEATO. NATO berhasil menahan pengaruh Soviet di Eropa dan memainkan peran penting dalam mengakhiri Perang Dingin.
SEATO, sebaliknya, tidak dapat mencegah penyebaran komunisme di Asia Tenggara dan akhirnya bubar pada tahun 1977.
MG/Tazakka Artesa Hidayat
(min)