Hari Ke-4 Kebakaran Kapal Perang AS, Panasnya 538 Derajat Celsius

Kamis, 16 Juli 2020 - 09:24 WIB
loading...
A A A
Pensiunan Kapten Angkatan Laut, Lawrence Brennan, seorang profesor hukum maritim internasional di Universitas Fordham di New York, mengatakan menyemprotkan air ke kobaran api di kapal bisa berisiko. Menurutnya, jika ada aluminium di atas kapal yang meleleh pada kayu lapis, kombinasi tersebut dapat membuat aluminium karabin yang pada gilirannya dapat menghasilkan metana yang mudah terbakar ketika disemprot dengan air.

"Kebakaran tak terkendali seperti ini adalah salah satu ketakutan terburuk pelaut," katanya, seraya menambahkan itu sebabnya kapal dirancang untuk memiliki begitu banyak kompartemen yang dapat ditutup dengan cepat dengan pintu kedap udara.

Pejabat Angkatan Laut, Laksamana Muda Philip Sobeck mengatakan desain USS Bonhomme Richard yang seperti kapal induk mini mungkin telah membantu menyebarkan kobaran api.

"Untuk kelas kapal ini, area terbuka di atas penyimpanan kendaraan semuanya terbuka, hanggar besar," katanya. "Begitu api mencapai jumlah oksigen itu, ia menemukan cara lain untuk naik."

Dia telah mengatakan bahwa tingkat kerusakan sepenuhnya tidak akan diketahui sampai api benar-benar padam dan kru dapat mengakses semua area begitu aman untuk masuk.

Sobeck, yang menjabat sebagai komandan kelompok tempur yang memasukkan USS Bonhomme Richard sebagai andalannya, mengatakan dia berharap kapal itu masih bisa diperbaiki tetapi tidak ada yang akan tahu sampai penilaian itu dilakukan.

Dia mengatakan empat ruang teknik tidak mengalami kerusakan besar seperti yang ditakutkan pada awalnya, dan struktur eksternal kapal aman. Meriam air tugboat yang ditembakkan membuat hull tetap dingin sehingga tidak pecah dan menyebabkan satu juta galon (3,8 juta liter) bahan bakar di kapal tumpah di teluk.

Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, total biaya pembangunan kapal perang ini diperkirakan USD761 juta (lebih dari Rp10,9 triliun). Kapal sepanjang 255 meter ini merapat di Pangkalan Angkatan Laut San Diego sejak 2018 untuk menjalani pemeliharaan, modernisasi dan perbaikan senilai hampir USD250 juta.

Namun, menurut Sobeck, diperkirakan butuh sekitar USD4 miliar (lebih dari Rp58,3 triliun) untuk mengganti kapal ini jika dianggap tidak dapat diselamatkan. Kapal ini sedianya akan diandalkan untuk ikut mengerahkan jet tempur siluman F-35B.
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1604 seconds (0.1#10.140)