KKB Sandera Pilot Susi Air, Media Inggris Sebut Egianus Kogoya Teroris Psikopat

Kamis, 16 Februari 2023 - 19:04 WIB
loading...
KKB Sandera Pilot Susi...
Media Inggris, Daily Mail, menyebut pemimpin KKB Papua Egianus Kogoya teroris psikopat. Foto/Daily Mail
A A A
LONDON - Media Inggris, Daily Mail menyebut pemimpin kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Egianus Kogoya , yang menculik dan menyandera pilot Susi Air sebagai teroris psikopat. Media itu merujuk pada aksi pembantaian yang dilakukan ia dan kelompoknya terhadap para pekerja konstruksi pada tahun 2018 lalu.

Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mehrtens (37), disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB setelah terbang untuk menyelamatkan pekerja konstruksi yang diancam akan dibunuh.

Dia diculik pekan lalu oleh pemberontak separatis itu, yang menyerbu pesawat bermesin tunggal milik maskapai Susi Air tak lama setelah mendarat di landasan kecil.

Mehrtens mendaratkan pesawat penumpang komersial Susi Air bermesin tunggal di landasan kecil di Paro, Nduga di Pegunungan Papua pada 7 Februari, dengan pejuang TPNPB Kogoya menyerbu pesawat tak lama kemudian.

Pemimpin kelompok itu, Egianus Kogoya, sekarang menahannya sebagai alat tawar-menawar untuk meningkatkan upaya pemberontak untuk merebut kemerdekaan dari Indonesia.

TPNPB merilis foto-foto dan video Mehrtens mengangkat tinjunya seolah-olah menunjukkan solidaritas kepada mereka dan berkata dalam Bahasa Indonesia yang terbata-bata: "Militer Indonesia harus pergi. Jika mereka tidak pergi, saya tidak akan dibebaskan."

Dalam bahasa Inggris, pilot itu mengatakan: "Gerakan Papua Merdeka telah menangkap saya. Militer Papua telah menawan saya dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Papua."



"Mereka telah meminta militer Indonesia untuk pulang kembali ke Indonesia dan jika tidak saya akan tetap ditawan atau hidup saya terancam," katanya.

Kogoya terlihat memegang tangan Mehrtens selama video 'bukti kehidupan' yang mengerikan di mana kelompok pemberontak bersenjatakan senapan mesin, tombak dan busur serta anak panah menyerukan militer Indonesia untuk meninggalkan provinsi tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2675 seconds (0.1#10.140)