Profil Mullah Mohammad Yaqoob, Putra Pendiri Taliban yang Jadi Menhan Afghanistan

Kamis, 09 Februari 2023 - 21:00 WIB
loading...
Profil Mullah Mohammad...
Mullah Mohammad Yaqoob, putra pendiri Taliban yang menjadi Menteri Pertahanan Afghanistan. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Sosok Mullah Mohammad Yaqoob mungkin masih terdengar asing bagi kebanyakan orang. Dia diketahui merupakan putra dari pendiri sekaligus pemimpin pertama Taliban, Mullah Omar.

Setelah ayahnya meninggal dunia, Yaqoob menjadi salah satu tokoh yang digadang-gadang untuk menjadi penerus pemimpin Taliban. Terlebih, beberapa tahun lalu kelompok tersebut berhasil menguasai kembali Afghanistan.

Usai merebut tampuk kekuasaan, Taliban dengan cepat membentuk pemerintah baru dengan mengangkat para pejabatnya. Dari sekian banyak, Yaqoob menjadi salah satunya.

Saat ini, Yaqoob menduduki jabatan Menteri Pertahanan (Menhan) Afghanistan. Mengutip laman Jamestown Foundation, Kamis (9/2/2023), Yaqoob adalah putra sulung dari Mullah Omar.

Sama seperti ayahnya, dia merupakan etnis Pashtun dari suku Hotak yang diketahui sebagai cabang suku Ghilzai. Putra tertua Omar ini banyak menghabiskan waktu pendidikannya di berbagai sekolah agama Karachi, Pakistan.

Dalam sepak terjangnya di Taliban, Yaqoob pernah ditugaskan dalam operasi militer di berbagai provinsi Afghanistan sekitar tahun 2016. Tak lama berselang, dia ditunjuk sebagai Rabhari Shura atau Dewan Pembuat Keputusan bersama pamannya; Mullah Abdul Manan

Setelah kematian Akhtar Mansour yang kala itu memimpin Taliban, Yaqoob sempat diajukan untuk menjadi penerusnya. Namun, dia menolak karena merasa masih terlalu muda dan kurang pengalaman.

Setelah itu, tampuk kepemimpinan Taliban dipegang oleh Mullah Akhundzada, yang kemudian menunjuk Yaqoob sebagai wakilnya.

Seiring waktu, Yaqoob termasuk orang yang sangat jarang menampakkan dirinya di depan umum. Dia muncul dengan menjabat Menhan Afghanistan usai Taliban berkuasa.

Sekitar bulan Oktober 2021, Mullah Mohammad Yaqoob tampil pertama kali di depan publik. Hal tersebut dilakukan saat para penguasa garis keras Afghanistan mencoba mengubah citra mereka di masyarakat umum.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1780 seconds (0.1#10.140)