Bau Mayat di Mana-mana, Korban Meninggal Gempa Turki-Suriah Tembus 15.000 Jiwa

Kamis, 09 Februari 2023 - 14:01 WIB
loading...
Bau Mayat di Mana-mana,...
Relawan White Helmets mengevakuasi korban meninggal di Salqin, sebelah barat kota Idlib, Suriah. Foto/twitter/White Helmets
A A A
IDLIB - Kelompok Pertahanan Sipil Suriah menyerukan tambahan peralatan pencarian dan penyelamatan (SAR). Mereka menggambarkan situasi di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak sebagai "tragis" dan diresapi "bau kematian".

“Situasinya tragis dalam segala hal. Sayangnya, ratusan keluarga masih berada di bawah reruntuhan,” papar relawan Asim Al-Yahya, menurut tweet dari kelompok yang juga dikenal sebagai White Helmets (Helm Putih) itu.

“Saat upaya penyelamatan melewati batas 72 jam, ada kekurangan besar peralatan pencarian dan penyelamatan,” ujar dia.

Dalam tweet terpisah, White Helmets mengatakan, "Kematian membayangi lingkungan Salqin. Bau kematian ada di mana-mana." Salqin adalah kota di sebelah barat kota Idlib.



Banyak penyintas kehilangan rumah dan tinggal di tempat penampungan darurat di ruang terbuka.

“Kami mengira tinggal di seberang perbatasan akan membawa kami ke tempat yang aman,” papar Ahmad al-Rifai, 21 tahun, berasal dari Aleppo.

"Tapi kami mendapati diri kami menghidupkan kembali trauma masa lalu," papar dia.

Adapun akses ke Twitter di Turki telah dipulihkan, menurut pengamat internet Netblocks.

“Pemulihan dilakukan setelah pihak berwenang mengadakan pertemuan dengan Twitter untuk 'mengingatkan Twitter tentang kewajibannya pada penghapusan konten dan disinformasi',” papar Netblocks.

Otoritas Turki menyuarakan keprihatinan atas disinformasi online tanpa memberikan penjelasan formal.

Netblocks pertama kali melaporkan pembatasan pada platform media sosial pada Rabu. Pemilik Twitter Elon Musk kemudian mengatakan Turki telah mengindikasikan akan segera memulihkan akses ke platform tersebut.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1704 seconds (0.1#10.140)