Dubes RI untuk Turki Ungkap 2 WNI Meninggal Akibat Gempa
loading...
A
A
A
ANKARA - Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal dunia akibat gempa di Turki ada 2 orang.
“Jadi yang meninggal di Kahramanmaras adalah 1 ibu WNI dan 1 orang anak usia satu tahun. Karena aturannya kan anak di bawah 18 tahun otomatis boleh pegang paspor Indonesia. Jadi hitungannya 2 WNI yang meninggal dunia,” papar Dubes Lalu Muhammad Iqbal.
Dubes menambahkan, “Anak tersebut adalah anak kandung dari Nia Marlinda, korban tewas akibat gempa.”
Sebelumnya dilaporkan, satu WNI bernama Nia Marlinda asal Bali dan seorang anak berusia 1 tahun serta suami warganegara Turki di Kahramanmaras ditemukan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan.
Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan pemulasaraan almarhumah dan KBRI telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah. Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras.
Tim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki yang dipimpin langsung oleh Dubes RI sudah tiba di daerah gempa pada tanggal 7 Februari 2023 pukul 21.30 waktu setempat.
Mereka telah melalui perjalanan darat sekitar 17 jam karena kondisi jalan yang rusak dan dipenuhi puing. Jalan tersebut dalam kondisi normal biasanya hanya ditempuh dalam 5-6 jam.
Kondisi cuaca badai salju dengan suhu sekitar 4 hingga -7 derajat Celsius.
“Alhamdulillah, sesuai perintah Presiden melalui Menlu RI, tim KBRI sudah tiba di lokasi gempa untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi WNI yang terdampak ke Ankara. Saya sudah minta WNI yang dievakuasi untuk mengabari keluarga di Indonesia agar mereka tenang,” ujar Dubes RI untuk Turki Lalu M Iqbal.
Tim KBRI Ankara yang terdiri dari Tim Konsuler Perlindungan WNI, Tim Atase Pertahanan dan Perbinlu (pejabat BIN) sudah melakukan evakuasi dari 4 titik paling terdampak gempa.
“Jumlah yang dievakuasi sebanyak 123 orang dari target semula 104 orang. Termasuk di dalamnya 2 warganegara Malaysia dan 1 warganegara Myanmar,” papar pernyataan KBRI Turki.
Seorang WNI bernama Ayu Fira dan 2 anaknya di Hatay yang hingga kemarin dinyatakan belum bisa dihubungi, sudah berhasil ditemukan dan dalam keadaan selamat.
“Alhamdulillah setelah melakukan pelacakan ke lokasi tempat tinggal, Ibu Ayu Fira dan anaknya sduah kami temukan dalam keadaan selamat,” papar Bondet Suryonurwendo, Sekretaris 3 Perlindungan WNI KBRI Ankara yang memimpin tim ke Hatay.
Lihat Juga: Kapal Penangkap Ikan Geumseongsusan 135 Tenggelam di Korsel, 9 WNI Selamat, 2 WNI Hilang
“Jadi yang meninggal di Kahramanmaras adalah 1 ibu WNI dan 1 orang anak usia satu tahun. Karena aturannya kan anak di bawah 18 tahun otomatis boleh pegang paspor Indonesia. Jadi hitungannya 2 WNI yang meninggal dunia,” papar Dubes Lalu Muhammad Iqbal.
Dubes menambahkan, “Anak tersebut adalah anak kandung dari Nia Marlinda, korban tewas akibat gempa.”
Sebelumnya dilaporkan, satu WNI bernama Nia Marlinda asal Bali dan seorang anak berusia 1 tahun serta suami warganegara Turki di Kahramanmaras ditemukan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan.
Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan pemulasaraan almarhumah dan KBRI telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah. Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras.
Tim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki yang dipimpin langsung oleh Dubes RI sudah tiba di daerah gempa pada tanggal 7 Februari 2023 pukul 21.30 waktu setempat.
Mereka telah melalui perjalanan darat sekitar 17 jam karena kondisi jalan yang rusak dan dipenuhi puing. Jalan tersebut dalam kondisi normal biasanya hanya ditempuh dalam 5-6 jam.
Kondisi cuaca badai salju dengan suhu sekitar 4 hingga -7 derajat Celsius.
“Alhamdulillah, sesuai perintah Presiden melalui Menlu RI, tim KBRI sudah tiba di lokasi gempa untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi WNI yang terdampak ke Ankara. Saya sudah minta WNI yang dievakuasi untuk mengabari keluarga di Indonesia agar mereka tenang,” ujar Dubes RI untuk Turki Lalu M Iqbal.
Tim KBRI Ankara yang terdiri dari Tim Konsuler Perlindungan WNI, Tim Atase Pertahanan dan Perbinlu (pejabat BIN) sudah melakukan evakuasi dari 4 titik paling terdampak gempa.
“Jumlah yang dievakuasi sebanyak 123 orang dari target semula 104 orang. Termasuk di dalamnya 2 warganegara Malaysia dan 1 warganegara Myanmar,” papar pernyataan KBRI Turki.
Seorang WNI bernama Ayu Fira dan 2 anaknya di Hatay yang hingga kemarin dinyatakan belum bisa dihubungi, sudah berhasil ditemukan dan dalam keadaan selamat.
“Alhamdulillah setelah melakukan pelacakan ke lokasi tempat tinggal, Ibu Ayu Fira dan anaknya sduah kami temukan dalam keadaan selamat,” papar Bondet Suryonurwendo, Sekretaris 3 Perlindungan WNI KBRI Ankara yang memimpin tim ke Hatay.
Lihat Juga: Kapal Penangkap Ikan Geumseongsusan 135 Tenggelam di Korsel, 9 WNI Selamat, 2 WNI Hilang
(sya)