500 WNI Berada di Wilayah Gempa Turki, 3 Orang Terluka Dirawat di Rumah Sakit

Senin, 06 Februari 2023 - 20:28 WIB
loading...
500 WNI Berada di Wilayah Gempa Turki, 3 Orang Terluka Dirawat di Rumah Sakit
Seorang warga melihat reruntuhan gedung akibat gempa bumi di Turki. Foto/aljazeera
A A A
ANKARA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki melaporkan sejauh ini dari sekitar 500 Warga Negara Indonesia (WNI) berada di sekitar lokasi gempa.

“Dari 500 orang, 3 orang WNI terluka dan sudah ditangani di rumah sakit terdekat,” papar pernyataan KBRI Turki.

KBRI terus mengaktifkan hotline perlindungan WNI di +90 532 135 22 98. KBRI juga membuka link khusus permintaan bantuan bagi seluruh WNI di sekitar lokasi yang terdampak gempa.

Sementara itu, Kepala Badan Manajemen Darurat Turki Yunus Sezer menyatakan korban tewas akibat gempa besar di tenggara Turki meningkat menjadi 1.014 orang.

"Kami telah menerima data kerusakan 2.824 bangunan. Ada 1.014 warga kami yang tewas," papar dia.



“Saat ini tidak ada bahaya tsunami di Turki yang dapat mempengaruhi pantai negara di Mediterania Timur,” ungkap Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD), Senin (6/2/2023).

"Menyusul gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 Skala Richter (SR) yang terjadi hari ini di Kahramanmaras, Pazarchik dan Elbistan, saat ini tidak ada bahaya tsunami yang akan mempengaruhi pantai kita di Mediterania Timur," ungkap pernyataan AFAD, seperti dikutip dari portal berita.

Sebelumnya pada hari itu, Departemen Perlindungan Sipil Italia berdasarkan data yang diproses Pusat Siaga Tsunami Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi (Ingv) mengeluarkan "peringatan kemungkinan gelombang tsunami" di selatan negara itu di tengah a gempa kuat di Turki.

Korban tewas di seluruh wilayah Suriah meningkat menjadi 560 orang, menurut pemerintah dan petugas penyelamat di daerah yang dikuasai oposisi.

Kantor berita resmi SANA, mengutip Kementerian Kesehatan Suriah, mengatakan 339 orang tewas dan 1.089 orang terluka di daerah yang dikuasai pemerintah di negara yang masih dilanda perang itu.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1912 seconds (0.1#10.140)