Geramnya NATO saat Rusia Tolak Senjata Nuklirnya Diinspeksi AS

Minggu, 05 Februari 2023 - 14:26 WIB
loading...
Geramnya NATO saat Rusia Tolak Senjata Nuklirnya Diinspeksi AS
NATO geram setelah Rusia menolak Amerika Serikat menginspeksi senjata nuklir Moskow sesuai Perjanjian START Baru. Foto/REUTERS
A A A
BRUSSELS - NATO geram ketika Rusia tidak mengizinkan Amerika Serikat (AS) menginspeksi senjata nuklir Moskow di situs militernya sesuai New START Treaty. Itu dilakukan Moskow karena Washington mendukung Ukraina.

NATO pada Jumat lalu meminta Rusia untuk menghormati New START Treaty [Perjanjian START Baru], satu-satunya perjanjian nuklir yang dimilikinya dengan Amerika Serikat yang bertujuan untuk membatasi perluasan senjata nuklir.

Perjanjian START Baru ditandatangani oleh Moskow dan Washington pada tahun 2010. Pakta ini membatasi jumlah hulu ledak nuklir jarak jauh yang dapat mereka gunakan dan membatasi penggunaan rudal yang dapat membawa senjata atom.



Pakta ini juga mengamanatkan inspeksi singkat dari pangkalan nuklir dan fasilitas pendukung masing-masing.

"Kami mencatat dengan prihatin bahwa Rusia telah gagal mematuhi kewajiban yang mengikat secara hukum di bawah Perjanjian START Baru," kata para duta besar NATO dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AP, Minggu (5/2/2023).

Aliansi militer pimpinan AS yang beranggotakan 30 negara itu mendukung perjanjian itu dan percaya bahwa perjanjian itu membantu membatasi perluasan kekuatan nuklir.

"Penolakan Rusia untuk mengadakan konsultasi atau untuk mengizinkan inspeksi AS sejak Agustus lalu mencegah Amerika Serikat menggunakan hak-hak penting di bawah Perjanjian, dan merusak kemampuan Amerika Serikat untuk memverifikasi kepatuhan Rusia secara memadai dengan batas-batas pusat Perjanjian," lanjut para duta besar NATO.

"Kami meminta Rusia untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian START Baru dengan memfasilitasi inspeksi di wilayah Rusia, dan dengan kembali berpartisipasi dalam badan implementasi Perjanjian, forum di mana kedua belah pihak dapat berkonsultasi," imbuh para diplomat NATO.

Presiden Vladimir Putin telah berulang kali menggenjot retorika nuklirnya sejak dia memerintahkan pasukan Rusia ke Ukraina hampir setahun yang lalu, meningkatkan kekhawatiran di antara sekutu Barat mengenai apakah dia benar-benar akan menggunakan senjata semacam itu.

Komite AS-Rusia yang dibentuk berdasarkan perjanjian itu terakhir bertemu pada Oktober 2021, tetapi Rusia secara sepihak menangguhkan kerja samanya dengan ketentuan inspeksi pakta itu pada Agustus 2022 untuk memprotes dukungan AS kepada Ukraina.

Inspeksi situs militer AS dan Rusia di bawah Perjanjian START Baru pernah dihentikan sementara oleh kedua belah pihak karena penyebaran virus corona pada Maret 2020.

Departemen Luar Negeri AS memperingatkan pada Selasa lalu bahwa penolakan Rusia untuk memfasilitasi kegiatan inspeksi mencegah Amerika Serikat menggunakan hak-hak penting berdasarkan perjanjian dan mengancam kelangsungan kendali senjata nuklir AS-Rusia.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2535 seconds (0.1#10.140)