Patriark Latin Yerusalem Kutuk Kejahatan Kebencian terhadap Umat Kristen
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Patriark Latin Yerusalem Uskup Agung Pierbattista Pizzaballa mengutuk "kejahatan kebencian dan sabotase yang berbahaya" terhadap situs-situs Kristen di Yerusalem Timur yang diduduki Israel.
Kecaman itu diumumkan pada Jumat (3/2/2023) di tengah ketegangan yang meningkat di Yerusalem.
Pizzaballa menyatakan seorang warga Yahudi Amerika Serikat (AS) masuk ke Church of the Flagellation (Gereja Pencambukan) di Via Dolorosa, Kota Tua Yerusalem dan merusak patung Yesus.
Dia juga menegaskan insiden itu adalah yang kelima hanya dalam beberapa pekan.
Dia mencatat para turis diserang kelompok Yahudi pekan lalu, mengubah daerah itu menjadi "medan perang".
"Dua pekan lalu, pemakaman Kristen di Yerusalem dirusak, dan tulisan-tulisan yang menyerukan kematian orang Kristen ditulis di dinding salah satu biara di kawasan Armenia," papar Pizzaballa.
Dia menambahkan, "Kami mengikuti dengan perhatian serius, dan kami mengutuk keras meningkatnya tindakan kebencian dan kekerasan terhadap komunitas Kristen di Israel."
Para pemimpin gereja telah berulang kali mendesak otoritas pendudukan Israel untuk mengakhiri "kejahatan rasial", tetapi belum ada yang terjadi.
Otoritas Israel seakan membiarkan terjadinya berbagai aksi brutal pemukim Yahudi terhadap warga Palestina dan umat Kristen di wilayah pendudukan.
Kecaman itu diumumkan pada Jumat (3/2/2023) di tengah ketegangan yang meningkat di Yerusalem.
Pizzaballa menyatakan seorang warga Yahudi Amerika Serikat (AS) masuk ke Church of the Flagellation (Gereja Pencambukan) di Via Dolorosa, Kota Tua Yerusalem dan merusak patung Yesus.
Dia juga menegaskan insiden itu adalah yang kelima hanya dalam beberapa pekan.
Dia mencatat para turis diserang kelompok Yahudi pekan lalu, mengubah daerah itu menjadi "medan perang".
"Dua pekan lalu, pemakaman Kristen di Yerusalem dirusak, dan tulisan-tulisan yang menyerukan kematian orang Kristen ditulis di dinding salah satu biara di kawasan Armenia," papar Pizzaballa.
Dia menambahkan, "Kami mengikuti dengan perhatian serius, dan kami mengutuk keras meningkatnya tindakan kebencian dan kekerasan terhadap komunitas Kristen di Israel."
Para pemimpin gereja telah berulang kali mendesak otoritas pendudukan Israel untuk mengakhiri "kejahatan rasial", tetapi belum ada yang terjadi.
Otoritas Israel seakan membiarkan terjadinya berbagai aksi brutal pemukim Yahudi terhadap warga Palestina dan umat Kristen di wilayah pendudukan.
(sya)