Jepang-NATO Berjanji Bakal Merespons Tegas Ancaman China dan Rusia
loading...
A
A
A
TOKYO - Jepang dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus "tetap bersatu dan tegas" dalam menghadapi ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh China , Korea Utara dan perang Rusia di Ukraina. Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg di Tokyo, Jepang.
Stoltenberg memperingatkan bahwa Beijing terus mengawasi perkembangan di Ukraina dan mempelajari pelajaran yang dapat memengaruhi keputusannya di masa depan.
Dia berbicara bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida setelah keduanya mengadakan pembicaraan sebagai bagian dari perjalanan ke Asia oleh Stoltenberg yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan sekutu demokratis.
“Apa yang terjadi di Eropa hari ini bisa terjadi di Asia Timur besok. Jadi kita harus tetap bersatu dan teguh, berdiri bersama untuk kebebasan dan demokrasi,” ujarnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (31/1/2023).
Stoltenberg dan Kishida mengatakan mereka khawatir dengan meningkatnya kerja sama yang mereka lihat antara China dan Rusia.
"Kami menyoroti dengan keprihatinan meningkatnya kerja sama militer Rusia dengan China, termasuk melalui operasi bersama dan latihan di sekitar Jepang," kata keduanya dalam sebuah pernyataan bersama.
Sehari sebelumnya di Seoul, Stoltenberg meminta Korea Selatan (Korsel) untuk meningkatkan dukungan militernya bagi Ukraina, yang diserbu oleh tetangganya Rusia hampir setahun lalu.
Namun saat berada di Tokyo, dia memuji posisi kuat dan dukungan substansial yang ditawarkan Jepang untuk Ukraina.
Stoltenberg memperingatkan bahwa Beijing terus mengawasi perkembangan di Ukraina dan mempelajari pelajaran yang dapat memengaruhi keputusannya di masa depan.
Dia berbicara bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida setelah keduanya mengadakan pembicaraan sebagai bagian dari perjalanan ke Asia oleh Stoltenberg yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan sekutu demokratis.
“Apa yang terjadi di Eropa hari ini bisa terjadi di Asia Timur besok. Jadi kita harus tetap bersatu dan teguh, berdiri bersama untuk kebebasan dan demokrasi,” ujarnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (31/1/2023).
Stoltenberg dan Kishida mengatakan mereka khawatir dengan meningkatnya kerja sama yang mereka lihat antara China dan Rusia.
"Kami menyoroti dengan keprihatinan meningkatnya kerja sama militer Rusia dengan China, termasuk melalui operasi bersama dan latihan di sekitar Jepang," kata keduanya dalam sebuah pernyataan bersama.
Sehari sebelumnya di Seoul, Stoltenberg meminta Korea Selatan (Korsel) untuk meningkatkan dukungan militernya bagi Ukraina, yang diserbu oleh tetangganya Rusia hampir setahun lalu.
Namun saat berada di Tokyo, dia memuji posisi kuat dan dukungan substansial yang ditawarkan Jepang untuk Ukraina.