Penjaga Pantai China Usir 5 Kapal Jepang dari Pulau Sengketa Diaoyu
loading...
A
A
A
BEIJING - Penjaga pantai China mengatakan mereka mengejar lima kapal Jepang dari perairan yang mengelilingi sekelompok pulau yang disengketakan di Laut China Timur pada Senin (30/1/2023).
"Kapal polisi maritim China bertindak sesuai hukum dan mengambil tindakan yang diperlukan, memberi peringatan dan mengusir (kapal)," ungkap badan penjaga pantai di media sosial.
China mendesak Jepang menahan diri dari tindakan ilegal di dekat pulau-pulau tersebut, yang diklaim kedua negara.
Pulau-pulau yang diperebutkan terletak di sebelah timur Taiwan dan dikelola Jepang, yang menyebutnya Kepulauan Senkaku. China menyebut mereka sebagai Kepulauan Diaoyu.
Jepang mengklaim memiliki kedaulatan atas pulau-pulau itu sejak 1895, sementara China berpendapat pulau-pulau itu ditandai sebagai wilayah China pada peta Jepang bertanggal 1783 dan 1785.
Amerika Serikat mengambil kendali atas pulau-pulau itu selama Perang Dunia II dan menyerahkannya ke Jepang pada tahun 1972.
China mengatakan pulau-pulau itu direbut secara ilegal oleh Jepang, sementara Jepang mengklaim China hanya tertarik padanya setelah minyak serpih ditemukan di bawah dasar laut.
"Kapal polisi maritim China bertindak sesuai hukum dan mengambil tindakan yang diperlukan, memberi peringatan dan mengusir (kapal)," ungkap badan penjaga pantai di media sosial.
China mendesak Jepang menahan diri dari tindakan ilegal di dekat pulau-pulau tersebut, yang diklaim kedua negara.
Pulau-pulau yang diperebutkan terletak di sebelah timur Taiwan dan dikelola Jepang, yang menyebutnya Kepulauan Senkaku. China menyebut mereka sebagai Kepulauan Diaoyu.
Jepang mengklaim memiliki kedaulatan atas pulau-pulau itu sejak 1895, sementara China berpendapat pulau-pulau itu ditandai sebagai wilayah China pada peta Jepang bertanggal 1783 dan 1785.
Amerika Serikat mengambil kendali atas pulau-pulau itu selama Perang Dunia II dan menyerahkannya ke Jepang pada tahun 1972.
China mengatakan pulau-pulau itu direbut secara ilegal oleh Jepang, sementara Jepang mengklaim China hanya tertarik padanya setelah minyak serpih ditemukan di bawah dasar laut.
(sya)