Pakar Rusia Peringatkan Korea Utara Tes Nuklir Tahun Ini, Taiwan-China Memanas

Selasa, 31 Januari 2023 - 08:32 WIB
loading...
Pakar Rusia Peringatkan Korea Utara Tes Nuklir Tahun Ini, Taiwan-China Memanas
Warga berjalan di Pyongyang, Korea Utara. Foto/tass
A A A
MOSKOW - Korea Utara (Korut) dapat melakukan uji coba nuklir pada tahun 2023, sehingga perkembangan seperti itu tidak boleh dikesampingkan.

Direktur Jenderal Dewan Urusan Internasional Rusia, Andrey Kortunov, mengatakan hal itu kepada TASS pada Senin (30/1/2023).

Dia yakin retorika yang lebih keras oleh Amerika Serikat (AS) atau Korea Selatan (Korsel) tidak akan menghalangi kepemimpinan DPRK (Korut).

Saat menganalisis ketegangan saat ini di Semenanjung Korea, pakar tersebut menarik perhatian pada pernyataan Presiden Korea Selatan Yoon Sok-yeol pada awal Januari bahwa Korea Selatan dapat menjadi tuan rumah senjata nuklir negara lain atau membuatnya sendiri, jika situasi di semenanjung menjadi lebih buruk karena program nuklir Korea Utara.



Pernyataan Yoon datang pada malam kunjungan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg ke Seoul dan Tokyo.

Staf Masyarakat Sains Kebijakan Internasional Korut Kim Dong-myung menganggap pernyataan Korsel itu sebagai "awal dari konfrontasi dan perang" di Wilayah Asia-Pasifik (APR).

Kortunov percaya dengan latar belakang ini, tidak boleh dikesampingkan bahwa dalam upayanya untuk membalas, Pyongyang dapat melakukan uji coba nuklir pada tahun 2023.

"Kita tidak bisa menghapus kemungkinan ini," tegas dia.



Dia menjelaskan, "Uji coba rudal balistik sedang berlangsung. Beberapa pernyataan yang sangat agresif sedang dibuat oleh pimpinan Korea Utara. Uji coba nuklir tidak dapat dikesampingkan. Bagaimanapun, DPRK, tentu saja, tidak akan menyerahkan senjata nuklir. Status ini dijabarkan dalam konstitusi negara.”

Pada saat yang sama, Kortunov mencatat retorika keras Korea Selatan dan Amerika Serikat tidak akan berfungsi sebagai pencegah, sementara China menikmati pengaruh politik tertentu di Pyongyang.

"Jika Pyongyang menunjukkan pengekangan, itu akan dilakukan bukan karena beberapa pernyataan Korea Selatan atau Amerika Serikat, atau Jepang. Ini mungkin mengalihkan perhatian ke China, karena uji coba Korea Utara, akan dilakukan di utara, tidak jauh dari perbatasan China, tentu menimbulkan kekhawatiran tidak hanya di ibu kota lawan geopolitik DPRK, tetapi juga di Beijing dan di Moskow," papar dia.

Pakar tersebut menunjukkan, “Di tengah rasa saling tidak percaya di kawasan, kita harus memperkirakan kerja sama bilateral yang lebih luas antara Korea Selatan dan Amerika Serikat serta antara Korea Selatan dan Jepang. Ketegangan keseluruhan di Kawasan Asia-Pasifik dapat meningkat.”

"Berbagai skenario dimungkinkan," ujar Kortunov. “Pertama, situasi dapat memburuk di sepanjang garis demarkasi antara Korea Utara dan Korea Selatan. Beberapa bentrokan, provokasi, dan eskalasi yang tidak disengaja mungkin terjadi di sini. Ini adalah salah satu skenario yang mungkin terjadi.”

“Atau, ketegangan di Selat Taiwan, antara AS dan China dapat melonjak, jika Taiwan yang didorong oleh AS mulai bergerak lebih keras menuju kemerdekaan," ungkap dia.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1949 seconds (0.1#10.140)