Erdogan: Calon Anggota NATO Bisa Terkejut oleh Turki

Senin, 30 Januari 2023 - 16:26 WIB
loading...
A A A
Erdogan membahas tindakan provokatif dalam sambutannya pada Minggu, dengan menanyakan, “Apakah (Swedia) menghapus Islam dengan membakar Alquran kita?… Mereka hanya menunjukkan betapa tercelanya mereka. Denmark melakukan hal yang sama.”

Paludan membakar salinan Al-Quran lagi pada Jumat lalu, kali ini di depan masjid, Kedutaan Besar Turki, dan Konsulat Rusia di Kopenhagen.

Meski Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengutuk tindakan Pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras) sebagai "sangat tidak sopan", dia berhenti menyerukan hukuman resmi untuk Paludan, yang memiliki izin polisi untuk aksi tersebut di bawah perlindungan Stockholm untuk kebebasan berekspresi.

Turki mengutuk keringanan hukuman negara itu, dengan alasan, “Tindakan itu jelas merupakan kejahatan rasial."

Sementara Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengungkapkan pekan lalu bahwa pertemuan yang direncanakan untuk membahas keanggotaan NATO dengan Finlandia dan Swedia telah ditunda tanpa batas waktu, Erdogan mengatakan kepada hadirinnya pada Minggu bahwa Swedia telah diberi daftar 120 orang untuk diekstradisi sebagai "teroris" untuk syarat "memasuki NATO."

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto menyarankan Helsinki mungkin bergabung dengan blok militer sendirian jika tetangganya akan diblokir. Komentar itu kemudian dicabut.

Menteri luar negeri kedua negara mengkonfirmasi pada Sabtu bahwa aksesi mereka masih berlangsung.

Menanggapi upaya kedua negara masuk NATO, Rusia mengatakan perluasan blok tidak akan membuat benua Eropa lebih stabil atau aman.

Moskow mencatat negaranya "tidak memiliki masalah" dengan Stockholm atau Helsinki, namun tetap berjanji menyesuaikan postur militer di wilayah utara jika NATO menambahkan dua anggota baru.
(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1365 seconds (0.1#10.140)