NATO Siap Konfrontasi Langsung dengan Rusia, Bisa Menjadi Perang Dunia III
loading...
A
A
A
Ukraina dan sekutu Baratnya telah terlibat dalam pembicaraan "jalur cepat" tentang kemungkinan melengkapi Ukraina dengan rudal jarak jauh dan jet tempur militer, Itu diungkap Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Podolyak mengatakan para pendukung Ukraina di Barat memahami bagaimana perang berkembang dan kebutuhan untuk memasok pesawat yang mampu melindungi kendaraan tempur lapis baja yang telah dijanjikan AS dan Jerman.
Namun, dalam sambutannya kepada saluran video online Freedom, Podolyak mengatakan bahwa beberapa mitra Barat mempertahankan sikap "konservatif" terhadap pengiriman senjata. "Karena takut akan perubahan dalam arsitektur internasional," katanya.
Song Zhongping, seorang pakar militer China mengatakan kepada Global Times pada hari Minggu, "Kiev akan selalu berusaha untuk menyeret sekutu NATO-nya untuk secara langsung berperang dengan pasukan Rusia di Ukraina, karena ini mungkin satu-satunya cara bagi Kiev untuk membalik situasi saat ini. Tetapi Washington tidak bodoh, sehingga tidak akan digunakan oleh Kiev, tetapi akan terus menggunakan Kiev untuk melemahkan Moskow."
Wei Dongxu, pakar militer lain yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada Global Times, "Jika Ukraina akhirnya menerima senjata seperti jet tempur F-16, dipersenjatai oleh anggota NATO, dan rudal jarak jauh, serta tank tempur utama, maka Kiev akan dapat melancarkan serangan balik di beberapa wilayah yang saat ini dikuasai oleh pasukan Rusia."
"Ini bisa terjadi sebelum akhir musim dingin ini atau periode waktu setelah musim dingin," kata Wei.
Perang Dunia III
"Rusia tidak akan menunggu dan melihat pasukan Ukraina dipersenjatai sepenuhnya oleh senjata-senjata NATO itu," imbuh Song.
Jadi, sambung dia, pasukan Rusia kemungkinan akan meluncurkan babak baru ofensif besar untuk memaksimalkan keuntungan dan kemenangan mereka sebelum situasi menjadi lebih sulit di masa depan.
Podolyak mengatakan para pendukung Ukraina di Barat memahami bagaimana perang berkembang dan kebutuhan untuk memasok pesawat yang mampu melindungi kendaraan tempur lapis baja yang telah dijanjikan AS dan Jerman.
Namun, dalam sambutannya kepada saluran video online Freedom, Podolyak mengatakan bahwa beberapa mitra Barat mempertahankan sikap "konservatif" terhadap pengiriman senjata. "Karena takut akan perubahan dalam arsitektur internasional," katanya.
Song Zhongping, seorang pakar militer China mengatakan kepada Global Times pada hari Minggu, "Kiev akan selalu berusaha untuk menyeret sekutu NATO-nya untuk secara langsung berperang dengan pasukan Rusia di Ukraina, karena ini mungkin satu-satunya cara bagi Kiev untuk membalik situasi saat ini. Tetapi Washington tidak bodoh, sehingga tidak akan digunakan oleh Kiev, tetapi akan terus menggunakan Kiev untuk melemahkan Moskow."
Wei Dongxu, pakar militer lain yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada Global Times, "Jika Ukraina akhirnya menerima senjata seperti jet tempur F-16, dipersenjatai oleh anggota NATO, dan rudal jarak jauh, serta tank tempur utama, maka Kiev akan dapat melancarkan serangan balik di beberapa wilayah yang saat ini dikuasai oleh pasukan Rusia."
"Ini bisa terjadi sebelum akhir musim dingin ini atau periode waktu setelah musim dingin," kata Wei.
Perang Dunia III
"Rusia tidak akan menunggu dan melihat pasukan Ukraina dipersenjatai sepenuhnya oleh senjata-senjata NATO itu," imbuh Song.
Jadi, sambung dia, pasukan Rusia kemungkinan akan meluncurkan babak baru ofensif besar untuk memaksimalkan keuntungan dan kemenangan mereka sebelum situasi menjadi lebih sulit di masa depan.