Mohammed bin Salman Diam-diam Restui Abraham Accords

Sabtu, 28 Januari 2023 - 21:08 WIB
loading...
A A A
The Washington Post mengkritik Pompeo untuk bukunya di mana dia mengatakan media sedang mencoba untuk "merusak" hubungan Washington dengan Arab Saudi.

“Sebagian besar ini berkaitan dengan Mohammed bin Salman (MBS), Putra Mahkota Arab Saudi dan pewaris takhta Saudi,” tulis mantan diplomat top AS itu.

“Kaum Kiri progresif membenci MBS, terlepas dari kenyataan bahwa dia memimpin reformasi budaya terbesar dalam sejarah Kerajaan,” imbuhnya.



"Dia akan terbukti menjadi salah satu pemimpin terpenting pada masanya, sosok yang benar-benar bersejarah di panggung dunia," Pompeo melanjutkan.

Menteri Luar Negeri AS era Donald Trump itu adalah salah satu dari sedikit pejabat yang tidak mundur atau dipecat dari pemerintahan Trump. Dia ditunjuk oleh Trump setelah mengepalai CIA dan menggantikan Rex Tillerson.

Adapun Arab Saudi dan lintasannya dibuat di bawah Putra Mahkota, Pompeo mengatakan negara Teluk itu akan terus menjadi hal yang penting.

“MBS adalah kepalanya dan mungkin demikian, insya Allah, untuk beberapa dekade mendatang,” tulisnya, menggunakan frasa bahasa Arab yang terkenal untuk “Insya Allah.”

Pompeo juga mengatakan Arab Saudi membantu mengamankan demokrasi Irak dan menjaganya setidaknya sebagian tertambat ke Barat dan membantu memerangi terorisme.

“Ketika MBS menjadi putra mahkota, salah satu upaya pertamanya adalah membantu Amerika Serikat dalam membasmi pengaruh destabilisasi Iran dari Yaman dan membantu penyediaan makanan untuk menghindari kelaparan di sana,” kata Pompeo.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1347 seconds (0.1#10.140)