PM Polandia: Barat 'Lelah' dengan Situasi Ukraina

Kamis, 19 Januari 2023 - 19:15 WIB
loading...
PM Polandia: Barat Lelah...
Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan bahwa tampaknya tumbuh rasa sedikit lelah pada pendukung Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
DAVOS - Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan bahwa tampaknya tumbuh rasa "sedikit lelah" pada pendukung Ukraina dan menunjukkan kurangnya keterlibatan emosional dalam konflik yang sedang berlangsung, meskipun aliran persenjataan Barat dan bantuan lainnya ke Kiev serta tekanan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Moskow.

“Beberapa bulan yang lalu, diskusi berada pada tingkat emosional yang berbeda – dan ketertarikannya juga berbeda,” kata Morawiecki dalam sebuah wawancara dengan TVP di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos.

“Barat, dunia bebas, sedikit lelah dan ingin hidup normal,” klaim Morawiecki.

“Hari ini, saya melihat ini dengan sangat jelas dan saya ingin memperingatkan para pemimpin dunia, karena Rusia sabar dan ingin memperketat cengkeramannya di Ukraina dalam jangka panjang,” sambungnya.

“Semua orang ingin hidup normal, tetapi jika Ukraina jatuh, apakah itu akan menjadi kehidupan normal?” dia berpendapat seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (19/1/2023).



Ia menambahkan bahwa "untungnya" dia melihat "konsensus luas" tentang masalah Ukraina di antara para pemimpin Barat di Davos.

Setelah Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina Februari lalu, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow, membekukan setengah cadangan emas dan mata uang asingnya dan menargetkan ekspor energi Rusia.

Bagaimanapun, pembatasan menyebabkan harga energi dan biaya hidup melonjak, memicu banyak protes di seluruh Eropa selama setahun terakhir.

Pejabat Ukraina berjanji untuk berperang sampai pasukan mereka menguasai semua wilayah yang dianggapnya milik negara itu, sementara para pemimpin di Washington dan Uni Eropa telah berjanji untuk membantu selama diperlukan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1837 seconds (0.1#10.140)