Turki Gagal Peroleh Jet Tempur Siluman F-35 AS, Beli F-16 Pun Tak Kunjung Disetujui
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Turki telah gagal memperoleh jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS) gara-gara nekat membeli sistem rudal S-400 Rusia. Sekarang membeli jet tempur F-16 pun tak kunjung disetujui oleh Washington.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Ankara sedang menunggu persetujuan Washington untuk permintaan pasokan pesawat tempur F-16.
Cavusoglu mengunjungi Amerika Serikat pada hari Rabu dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Mereka membahas masalah kerja sama bilateral dan konflik Ukraina.
“Kami juga akan membahas topik penting tentang kerja sama pertahanan bilateral. Secara khusus, permintaan F-16 kami. Dan seperti yang kami katakan sebelumnya, ini tidak hanya untuk Turki tetapi juga penting untuk NATO dan Amerika Serikat, jadi kami mengharapkan persetujuan dalam sejalan dengan kepentingan strategis bersama kami," kata Cavusoglu pada pertemuannya dengan Blinken, seperti dikutip Sputnik, Kamis (19/1/2023).
Selain itu, kata Cavusoglu, proses aksesi Swedia dan Finlandia ke NATO harus dilanjutkan secara terpisah dari kesepakatan antara Ankara dan Washington tentang pesawat tempur F-16.
Komentar itu sebagai respons atas pernyataan Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto bahwa kesepakatan antara AS dan Turki tentang F-16 dapat berkontribusi pada proses aksesi Finlandia ke NATO.
Pada April 2021, Amerika Serikat mengecualikan Turki dari program F-35 setelah Ankara membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan akhir tahun itu bahwa Turki telah menerima tawaran AS untuk membeli jet tempur F-16 sebagai gantinya, satu generasi di belakang F-35.
Kongres AS telah memperdebatkan apakah akan memasukkan pembatasan penjualan jet tempur dalam anggaran pengeluaran pertahanan tahunannya untuk tahun fiskal 2023, sementara Departemen Luar Negeri AS telah berusaha meyakinkan anggota Parlemen bahwa kesepakatan itu sejalan dengan kepentingan Washington.
Pada 18 Mei, tiga bulan setelah Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina, Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan keanggotaan NATO. Protokol aksesi mereka telah diratifikasi oleh semua anggota NATO kecuali Hungaria dan Turki.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Ankara sedang menunggu persetujuan Washington untuk permintaan pasokan pesawat tempur F-16.
Cavusoglu mengunjungi Amerika Serikat pada hari Rabu dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Mereka membahas masalah kerja sama bilateral dan konflik Ukraina.
“Kami juga akan membahas topik penting tentang kerja sama pertahanan bilateral. Secara khusus, permintaan F-16 kami. Dan seperti yang kami katakan sebelumnya, ini tidak hanya untuk Turki tetapi juga penting untuk NATO dan Amerika Serikat, jadi kami mengharapkan persetujuan dalam sejalan dengan kepentingan strategis bersama kami," kata Cavusoglu pada pertemuannya dengan Blinken, seperti dikutip Sputnik, Kamis (19/1/2023).
Selain itu, kata Cavusoglu, proses aksesi Swedia dan Finlandia ke NATO harus dilanjutkan secara terpisah dari kesepakatan antara Ankara dan Washington tentang pesawat tempur F-16.
Komentar itu sebagai respons atas pernyataan Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto bahwa kesepakatan antara AS dan Turki tentang F-16 dapat berkontribusi pada proses aksesi Finlandia ke NATO.
Pada April 2021, Amerika Serikat mengecualikan Turki dari program F-35 setelah Ankara membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan akhir tahun itu bahwa Turki telah menerima tawaran AS untuk membeli jet tempur F-16 sebagai gantinya, satu generasi di belakang F-35.
Kongres AS telah memperdebatkan apakah akan memasukkan pembatasan penjualan jet tempur dalam anggaran pengeluaran pertahanan tahunannya untuk tahun fiskal 2023, sementara Departemen Luar Negeri AS telah berusaha meyakinkan anggota Parlemen bahwa kesepakatan itu sejalan dengan kepentingan Washington.
Pada 18 Mei, tiga bulan setelah Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina, Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan keanggotaan NATO. Protokol aksesi mereka telah diratifikasi oleh semua anggota NATO kecuali Hungaria dan Turki.
(min)