Putin Yakinkan Erdogan, Rusia Terbuka untuk Dialog dengan Ukraina
Sabtu, 07 Januari 2023 - 21:45 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada timpalannya dari Turki Recep Tayyip Erdogan dalam percakapan telepon tentang peran destruktif yang dimainkan Barat dengan memompa senjata ke Ukraina dan menetapkan target padanya, menurut Kremlin.
Seperti dilaporkan TASS, kedua pemimpin "membahas situasi di sekitar Ukraina. “Rusia menekankan peran destruktif negara-negara Barat yang telah memompa rezim Kiev dengan senjata dan perangkat keras militer serta memberikan informasi operasional dan menetapkan target untuk itu," sebut pernyataan Kremlin.
“Mengingat kesiapan Erdogan untuk menengahi solusi politik untuk konflik tersebut, Putin menegaskan kembali bahwa Rusia terbuka untuk dialog yang serius, mengingat pihak berwenang di Kiev memenuhi tuntutan yang telah berulang kali diajukan, dengan mempertimbangkan realitas teritorial baru," lanjut pernyataan Kremlin.
Menurut Kremlin, Putin dan Erdogan juga membahas kesepakatan yang dicapai di Istanbul untuk mengekspor biji-bijian Ukraina dan membuka blokir ekspor makanan dan pupuk Rusia.
Sebelumnya, Putin telah memerintahkan gencatan senjata 36 jam di Ukraina terkait Natal Ortodoks. Ini merupakan gencatan senjata besar pertama dari perang yang telah berlangsung selama lebih dari 10 bulan. “Putin memerintahkan gencatan senjata dimulai pada Jumat (6/1/2023),” kata pernyataan Kremlin.
Banyak orang Kristen Ortodoks, termasuk mereka yang tinggal di Rusia dan Ukraina, merayakan Natal pada 6-7 Januari.
Sementara itu, Kiev menentang setiap proses negosiasi dengan Rusia, kata Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina, Alexey Danilov. Ia mengomentari proposal Rusia untuk mengumumkan gencatan senjata sementara. "Tidak ada pembicaraan dengan mereka (Moskow)," katanya kepada saluran TV Ukraina-24.
Seperti dilaporkan TASS, kedua pemimpin "membahas situasi di sekitar Ukraina. “Rusia menekankan peran destruktif negara-negara Barat yang telah memompa rezim Kiev dengan senjata dan perangkat keras militer serta memberikan informasi operasional dan menetapkan target untuk itu," sebut pernyataan Kremlin.
“Mengingat kesiapan Erdogan untuk menengahi solusi politik untuk konflik tersebut, Putin menegaskan kembali bahwa Rusia terbuka untuk dialog yang serius, mengingat pihak berwenang di Kiev memenuhi tuntutan yang telah berulang kali diajukan, dengan mempertimbangkan realitas teritorial baru," lanjut pernyataan Kremlin.
Menurut Kremlin, Putin dan Erdogan juga membahas kesepakatan yang dicapai di Istanbul untuk mengekspor biji-bijian Ukraina dan membuka blokir ekspor makanan dan pupuk Rusia.
Sebelumnya, Putin telah memerintahkan gencatan senjata 36 jam di Ukraina terkait Natal Ortodoks. Ini merupakan gencatan senjata besar pertama dari perang yang telah berlangsung selama lebih dari 10 bulan. “Putin memerintahkan gencatan senjata dimulai pada Jumat (6/1/2023),” kata pernyataan Kremlin.
Baca Juga
Banyak orang Kristen Ortodoks, termasuk mereka yang tinggal di Rusia dan Ukraina, merayakan Natal pada 6-7 Januari.
Sementara itu, Kiev menentang setiap proses negosiasi dengan Rusia, kata Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina, Alexey Danilov. Ia mengomentari proposal Rusia untuk mengumumkan gencatan senjata sementara. "Tidak ada pembicaraan dengan mereka (Moskow)," katanya kepada saluran TV Ukraina-24.
(esn)
tulis komentar anda