Ketegangan Meningkat, Turki dan Rusia Bahas Wilayah Udara Suriah
Senin, 26 Desember 2022 - 16:03 WIB
ANKARA - Turki mengadakan pembicaraan dengan Rusia tentang penggunaan wilayah udara Suriah dalam kemungkinan operasi militer lintas batas melawan milisi Kurdi YPG.
Menteri Pertahanan (Menhan) Turki Hulusi Akar mengatakan hal itu pada Sabtu (24/12/2022), seperti dikutip media.
“Kami sedang dalam pembicaraan dengan Rusia tentang semua masalah termasuk pembukaan wilayah udara,” ujar Akar kepada wartawan.
Dia mengakui, bagaimanapun, pihak berwenang Turki belum menerima “jawaban yang jelas dan pasti” tentang masalah tersebut, menurut laporan harian Hurriyet.
Dia mengomentari apakah Ankara masih mempertimbangkan serangan di wilayah yang dikuasai YPG di Suriah utara, dan apakah Moskow akan membuka wilayah udara untuk operasi melawan kelompok Kurdi, yang dianggap Turki sebagai organisasi teroris.
“Kami telah melakukan dan sedang melakukan semua yang kami butuhkan untuk melindungi perbatasan kami dan memastikan keamanan rakyat dan bangsa kami. Tidak seorang pun harus berharap Turki menahan ini,” papar Akar.
Pada November, Ankara meluncurkan kampanye udara lintas batas, Operasi Claw Sword, setelah serangan bom mematikan di Istanbul tengah, yang dituding dilakukan “teroris PKK/YPG.”
PKK adalah kekuatan militan Kurdi yang berbasis di Turki yang telah melakukan perang gerilya selama puluhan tahun melawan pemerintah.
Menteri Pertahanan (Menhan) Turki Hulusi Akar mengatakan hal itu pada Sabtu (24/12/2022), seperti dikutip media.
“Kami sedang dalam pembicaraan dengan Rusia tentang semua masalah termasuk pembukaan wilayah udara,” ujar Akar kepada wartawan.
Dia mengakui, bagaimanapun, pihak berwenang Turki belum menerima “jawaban yang jelas dan pasti” tentang masalah tersebut, menurut laporan harian Hurriyet.
Dia mengomentari apakah Ankara masih mempertimbangkan serangan di wilayah yang dikuasai YPG di Suriah utara, dan apakah Moskow akan membuka wilayah udara untuk operasi melawan kelompok Kurdi, yang dianggap Turki sebagai organisasi teroris.
“Kami telah melakukan dan sedang melakukan semua yang kami butuhkan untuk melindungi perbatasan kami dan memastikan keamanan rakyat dan bangsa kami. Tidak seorang pun harus berharap Turki menahan ini,” papar Akar.
Pada November, Ankara meluncurkan kampanye udara lintas batas, Operasi Claw Sword, setelah serangan bom mematikan di Istanbul tengah, yang dituding dilakukan “teroris PKK/YPG.”
PKK adalah kekuatan militan Kurdi yang berbasis di Turki yang telah melakukan perang gerilya selama puluhan tahun melawan pemerintah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda