AS Tuduh Rusia Gunakan Senjata dari Korut dan Iran di Ukraina

Jum'at, 23 Desember 2022 - 20:05 WIB
AS tuduh Rusia menggunakan senjata dari Korea Utara dan Iran dalam perang di Ukraina. Foto/Ilustrasi
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia menggunakan senjata dari Korea Utara (Korut) dan Iran dalam perang di Ukraina. Tindakan ini adalah pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Amerika Serikat dapat mengonfirmasi bahwa DPRK telah menyelesaikan pengiriman senjata awal ke perusahaan militer swasta Rusia yang dikenal sebagai Wagner, yang membayar peralatan tersebut dan saat ini memiliki ribuan tentara yang dikerahkan ke Ukraina," kata Dubes Amerika untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield.

"Bulan lalu DPRK mengirimkan roket infanteri dan rudal ke Rusia untuk digunakan oleh Wagner," ujarnya seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (23/12/2022).



Thomas-Greenfield menggunakan akronim dari nama resmi Korea Utara yaitu Republik Rakyat Demokratis Korea.



Dia mengatakan "tercela" bahwa Rusia, anggota tetap Dewan Keamanan, menggunakan senjata dari Korea Utara dan Iran.

"Pembelian senjata oleh Wagner dari DPRK untuk menghancurkan Ukraina juga berkontribusi pada ketidakstabilan di semenanjung Korea dengan memberikan dana DPRK yang dapat digunakan untuk lebih mengembangkan senjata pemusnah massal dan program rudal balistik yang dilarang," katanya.

Thomas-Greenfield mengatakan AS bermaksud untuk mengangkat pelanggaran Korea Utara dan Rusia dalam pertemuan mendatang dengan Dewan.

Dia pun memperbarui seruannya agar PBB mengirim tim ke Ukraina untuk menyelidiki penggunaan pesawat tak berawak Iran oleh Rusia terhadap infrastruktur Ukraina.



Rusia sendiri menyangkal menggunakan drone Iran di Ukraina dan menentang penyelidikan PBB.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan sebelumnya bahwa PBB seharusnya tidak tunduk pada tekanan dari negara-negara Barat.

Sebelumnya, Korea Utara telah membantah tudingan yang menyebut mereka telah memasok senjata kepada perusahaan militer swasta Rusia Grup Wagner. Pyongyang menyebut tudingan itu tanpa dasar dan bentuk pengalihan perhatian yang paling tidak masuk akal.

"Laporan palsu bahwa DPRK menawarkan amunisi ke Rusia adalah pengalih perhatian yang paling tidak masuk akal, yang tidak layak untuk dikomentari atau ditafsirkan," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara.



(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More