Banjir Landa Sejumlah Kota di Malaysia, Puluhan Ribu Orang Mengungsi
Rabu, 21 Desember 2022 - 17:45 WIB
KUALA LUMPUR - Kota-kota di Malaysia terendam air berlumpur setelah hujan lebat . Hal itu terlihat dalam rekaman yang dibagikan di media sosial dan diverifikasi oleh Reuters, Rabu (21/12/2022). Banjir memaksa lebih dari 72.000 orang mengungsi.
Seperti dikutip dari Channel News Asia, setidaknya dua orang tewas saat banjir melanda lima negara bagian minggu ini. Pihak berwenang telah mendirikan ratusan tempat penampungan bantuan karena jumlah orang yang mengungsi bertambah.
Banjir yang meluas melanda sebagian besar wilayah Kelantan dan Terengganu, dua negara bagian di sepanjang pantai timur Semenanjung Malaysia, setelah berhari-hari hujan deras terus menerus. Ada juga banjir di Pahang, Perak dan Johor.
Video di media sosial menunjukkan air coklat mengalir ke ladang dan jalan, menenggelamkan mobil dan menyebabkan sungai meluap. Responden darurat terlihat mengarungi air setinggi pinggang untuk menyelamatkan korban.
Departemen Pengairan dan Drainase (DID) telah memperingatkan lebih banyak banjir di hari-hari mendatang karena musim hujan, yang berlangsung dari Oktober hingga Maret, berlanjut. Pihak berwenang mendesak warga untuk mengungsi jika memungkinkan.
“Curah hujan yang intens di Kelantan mencapai rekor 627mm pada hari Minggu, tertinggi sejak 1967,” sebut pernyataan DID.
Sementara Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia mengatakan telah mengerahkan 18.053 anggota termasuk Brigade Pemadam Kebakaran Relawan dan Petugas Pemadam Kebakaran di seluruh negeri untuk membantu operasi penyelamatan banjir.
Para ahli mengatakan urbanisasi yang cepat dan konversi hutan menjadi pemukiman dan pertanian industri bahkan membuat daerah pedalaman, termasuk ibu kota Kuala Lumpur, semakin rentan terhadap banjir ekstrem karena badai hujan meningkat akibat perubahan iklim.
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, meyakinkan warga bahwa perbaikan yang diperlukan untuk kerusakan akibat banjir pada jalan dan fasilitas lainnya akan segera diperiksa.
Dia menambahkan bahwa Angkatan Bersenjata Malaysia telah diberitahu untuk memobilisasi aset ke negara pantai timur untuk memfasilitasi pengiriman bantuan dan perbekalan kepada korban banjir.
Seperti dikutip dari Channel News Asia, setidaknya dua orang tewas saat banjir melanda lima negara bagian minggu ini. Pihak berwenang telah mendirikan ratusan tempat penampungan bantuan karena jumlah orang yang mengungsi bertambah.
Banjir yang meluas melanda sebagian besar wilayah Kelantan dan Terengganu, dua negara bagian di sepanjang pantai timur Semenanjung Malaysia, setelah berhari-hari hujan deras terus menerus. Ada juga banjir di Pahang, Perak dan Johor.
Video di media sosial menunjukkan air coklat mengalir ke ladang dan jalan, menenggelamkan mobil dan menyebabkan sungai meluap. Responden darurat terlihat mengarungi air setinggi pinggang untuk menyelamatkan korban.
Departemen Pengairan dan Drainase (DID) telah memperingatkan lebih banyak banjir di hari-hari mendatang karena musim hujan, yang berlangsung dari Oktober hingga Maret, berlanjut. Pihak berwenang mendesak warga untuk mengungsi jika memungkinkan.
“Curah hujan yang intens di Kelantan mencapai rekor 627mm pada hari Minggu, tertinggi sejak 1967,” sebut pernyataan DID.
Sementara Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia mengatakan telah mengerahkan 18.053 anggota termasuk Brigade Pemadam Kebakaran Relawan dan Petugas Pemadam Kebakaran di seluruh negeri untuk membantu operasi penyelamatan banjir.
Para ahli mengatakan urbanisasi yang cepat dan konversi hutan menjadi pemukiman dan pertanian industri bahkan membuat daerah pedalaman, termasuk ibu kota Kuala Lumpur, semakin rentan terhadap banjir ekstrem karena badai hujan meningkat akibat perubahan iklim.
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, meyakinkan warga bahwa perbaikan yang diperlukan untuk kerusakan akibat banjir pada jalan dan fasilitas lainnya akan segera diperiksa.
Dia menambahkan bahwa Angkatan Bersenjata Malaysia telah diberitahu untuk memobilisasi aset ke negara pantai timur untuk memfasilitasi pengiriman bantuan dan perbekalan kepada korban banjir.
(esn)
tulis komentar anda