Pria Israel di AS Selundupkan Teknologi Sensitif untuk Senjata Nuklir ke Rusia
Minggu, 18 Desember 2022 - 01:44 WIB
WASHINGTON - Seorang pria Israel yang tinggal di Amerika Serikat (AS) didakwa melakukan penyelundupan teknologi sensitif untuk pengembangan senjata nuklir ke Rusia .
Alexey Brayman (35) adalah salah satu dari tujuh tersangka yang didakwa oleh Departemen Kehakiman AS dengan 16 tuduhan konspirasi untuk menipu AS, pencucian uang atas nama pemerintah Rusia dan penyelundupan amunisi serta komponen senjata ke Moskow.
Dakwaan disampaikan hari Selasa lalu. Brayman, pria Israel tapi menjadi penduduk New Hampshire, ditangkap pada hari Selasa bersama dengan seorang warga Amerika dan lima warga negara Rusia, termasuk seorang tersangka petugas Layanan Keamanan Federal (FSB).
"Dia secara ilegal membeli dan menyelundupkan komponen elektronik yang sangat sensitif dan sangat diatur, beberapa di antaranya dapat digunakan dalam pengembangan senjata nuklir dan hipersonik, komputasi kuantum, dan aplikasi militer lainnya," bunyi dakwaan untuk Brayman yang dirilis Departemen Kehakiman AS, seperti dikutip Jerusalem Post, Sabtu (17/12/2022).
Departemen tersebut mengatakan bahwa para terdakwa terlibat dengan dua perusahaan yang berbasis di Rusia, Serniya Engineering dan Sertal LLC, yang mengoperasikan jaringan global perusahaan cangkang dan rekening bank di bawah arahan dinas intelijen Rusia—dalam skema yang digunakan untuk melewati sanksi ekonomi yang diberlakukan terhadap Moskow. Kedua perusahaan itu sebelumnya juga mendapat sanksi dari AS.
Sesuai dakwaan, dua terdakwa asal Rusia yang dipekerjakan oleh perusahaan yang terkena sanksi menerima permintaan untuk mengirimkan teknologi sensitif AS ke Rusia.
Permintaan tersebut kemudian diteruskan ke Boris Livshits, mantan penduduk AS dan pemilik berbagai perusahaan cangkang dan rekening bank terkait di wilayah New York City.
Livshits kemudian menggunakan kontaknya di New York untuk mengarahkan pengiriman teknologi sensitif ke Rusia dan melapisi transaksi keuangan yang dilakukan sebagai bagian dari skema penipuan.
Alexey Brayman (35) adalah salah satu dari tujuh tersangka yang didakwa oleh Departemen Kehakiman AS dengan 16 tuduhan konspirasi untuk menipu AS, pencucian uang atas nama pemerintah Rusia dan penyelundupan amunisi serta komponen senjata ke Moskow.
Dakwaan disampaikan hari Selasa lalu. Brayman, pria Israel tapi menjadi penduduk New Hampshire, ditangkap pada hari Selasa bersama dengan seorang warga Amerika dan lima warga negara Rusia, termasuk seorang tersangka petugas Layanan Keamanan Federal (FSB).
"Dia secara ilegal membeli dan menyelundupkan komponen elektronik yang sangat sensitif dan sangat diatur, beberapa di antaranya dapat digunakan dalam pengembangan senjata nuklir dan hipersonik, komputasi kuantum, dan aplikasi militer lainnya," bunyi dakwaan untuk Brayman yang dirilis Departemen Kehakiman AS, seperti dikutip Jerusalem Post, Sabtu (17/12/2022).
Departemen tersebut mengatakan bahwa para terdakwa terlibat dengan dua perusahaan yang berbasis di Rusia, Serniya Engineering dan Sertal LLC, yang mengoperasikan jaringan global perusahaan cangkang dan rekening bank di bawah arahan dinas intelijen Rusia—dalam skema yang digunakan untuk melewati sanksi ekonomi yang diberlakukan terhadap Moskow. Kedua perusahaan itu sebelumnya juga mendapat sanksi dari AS.
Sesuai dakwaan, dua terdakwa asal Rusia yang dipekerjakan oleh perusahaan yang terkena sanksi menerima permintaan untuk mengirimkan teknologi sensitif AS ke Rusia.
Permintaan tersebut kemudian diteruskan ke Boris Livshits, mantan penduduk AS dan pemilik berbagai perusahaan cangkang dan rekening bank terkait di wilayah New York City.
Livshits kemudian menggunakan kontaknya di New York untuk mengarahkan pengiriman teknologi sensitif ke Rusia dan melapisi transaksi keuangan yang dilakukan sebagai bagian dari skema penipuan.
tulis komentar anda