Sama-sama Bersenjata Nuklir, India dan Pakistan Cekcok Sengit di PBB
Sabtu, 17 Desember 2022 - 03:27 WIB
“Hillary Clinton, selama kunjungannya ke Pakistan, mengatakan bahwa jika Anda memelihara ular di halaman belakang Anda, Anda tidak dapat mengharapkan mereka hanya menggigit tetangga Anda, pada akhirnya mereka akan menggigit orang yang memeliharanya di halaman belakang,” ujarnya.
Sebelumnya, Jaishankar, tanpa menyebut nama Pakistan, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB; “India menghadapi kengerian terorisme lintas batas jauh sebelum dunia memperhatikannya secara serius dan telah memerangi terorisme dengan tegas, berani, dan dengan pendekatan tanpa toleransi."
Ketika Bhutto-Zardari diminta untuk menanggapi tuduhan Jaishankar, dia mengatakan orang India terus mengatakan “Muslim dan teroris bersama”, baik di Pakistan maupun di India.
"Jaishankar harus ingat bahwa Osama bin Laden sudah mati, [tetapi] jagal Gujarat hidup dan dia adalah perdana menteri India," kata diplomat top Pakistan tersebut, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (16/12/2022).
Mondi, Perdana Menteri nasionalis Hindu India, adalah menteri utama negara bagian Gujarat ketika kerusuhan agama pada tahun 2002 menewaskan hampir 2.000 orang-–kebanyakan dari mereka adalah Muslim.
Modi dituduh menutup mata terhadap kekerasan tersebut. Hingga pemilihannya sebagai perdana menteri pada tahun 2014, dia ditolak masuk ke Amerika Serikat.
Bhutto-Zardari mengatakan negaranya telah kehilangan lebih banyak nyawa akibat terorisme dan bahwa dia sendiri adalah korban, mengacu pada ibunya; mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto, yang dibunuh oleh seorang pengebom bunuh diri pada tahun 2007.
Benazir Bhutto adalah wanita pertama yang terpilih untuk memimpin negara mayoritas Muslim itu pada tahun 1988.
“Sebagai seorang Muslim, sebagai seorang Pakistan, sebagai korban terorisme, saya percaya inilah saatnya kita menjauh dari beberapa narasi Islamofobia yang membingkai masalah ini yang terjadi setelah serangan mengerikan 11 September 2001, karena apa yang kita saksikan dari tanggal itu sampai sekarang adalah bahwa terorisme, tentu saja, tidak mengenal agama, tidak mengenal batas,” kata Bhutto-Zardari.
“Mengapa kita ingin rakyat kita sendiri menderita? Kami sama sekali tidak,” imbuh dia.
Sebelumnya, Jaishankar, tanpa menyebut nama Pakistan, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB; “India menghadapi kengerian terorisme lintas batas jauh sebelum dunia memperhatikannya secara serius dan telah memerangi terorisme dengan tegas, berani, dan dengan pendekatan tanpa toleransi."
Ketika Bhutto-Zardari diminta untuk menanggapi tuduhan Jaishankar, dia mengatakan orang India terus mengatakan “Muslim dan teroris bersama”, baik di Pakistan maupun di India.
"Jaishankar harus ingat bahwa Osama bin Laden sudah mati, [tetapi] jagal Gujarat hidup dan dia adalah perdana menteri India," kata diplomat top Pakistan tersebut, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (16/12/2022).
Mondi, Perdana Menteri nasionalis Hindu India, adalah menteri utama negara bagian Gujarat ketika kerusuhan agama pada tahun 2002 menewaskan hampir 2.000 orang-–kebanyakan dari mereka adalah Muslim.
Modi dituduh menutup mata terhadap kekerasan tersebut. Hingga pemilihannya sebagai perdana menteri pada tahun 2014, dia ditolak masuk ke Amerika Serikat.
Bhutto-Zardari mengatakan negaranya telah kehilangan lebih banyak nyawa akibat terorisme dan bahwa dia sendiri adalah korban, mengacu pada ibunya; mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto, yang dibunuh oleh seorang pengebom bunuh diri pada tahun 2007.
Benazir Bhutto adalah wanita pertama yang terpilih untuk memimpin negara mayoritas Muslim itu pada tahun 1988.
“Sebagai seorang Muslim, sebagai seorang Pakistan, sebagai korban terorisme, saya percaya inilah saatnya kita menjauh dari beberapa narasi Islamofobia yang membingkai masalah ini yang terjadi setelah serangan mengerikan 11 September 2001, karena apa yang kita saksikan dari tanggal itu sampai sekarang adalah bahwa terorisme, tentu saja, tidak mengenal agama, tidak mengenal batas,” kata Bhutto-Zardari.
“Mengapa kita ingin rakyat kita sendiri menderita? Kami sama sekali tidak,” imbuh dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda