Inggris: Rusia Berupaya Peroleh Ratusan Rudal Balistik dari Iran
Sabtu, 10 Desember 2022 - 08:38 WIB
Amerika Serikat mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah melihat kelanjutan penyediaan drone Iran ke Rusia, tetapi Washington belum melihat bukti bahwa Iran telah mengirimkan rudal balistik ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina.
Woodward berbicara menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat—pertemuan yang diminta Rusia. Pertemuan itu akan membahas tentang senjata dalam konflik Ukraina, yang menurut Rusia telah jatuh ke tangan bandit dan teroris di tempat lain di Eropa, Timur Tengah dan Afrika.
"Inggris hampir yakin bahwa Rusia sedang mencari sumber persenjataan dari Korea Utara (dan) negara-negara lain yang terkena sanksi berat, karena kelebihan persediaan mereka jelas berkurang," kata diplomat Inggris tersebut.
PBB sedang memeriksa informasi yang tersedia tentang tuduhan bahwa Iran memasok Rusia dengan drone. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kepada Dewan Keamanan dalam sebuah laporan awal pekan ini saat dia menghadapi tekanan Barat untuk mengirim ahli ke Ukraina guna memeriksa drone yang jatuh.
Inggris, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, dan Ukraina mengatakan pasokan drone buatan Iran ke Rusia melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 2015 yang mengabadikan kesepakatan nuklir Iran.
Rusia berpendapat bahwa tidak ada mandat bagi Guterres untuk mengirim pakar PBB ke Ukraina guna menyelidiki asal usul drone tersebut.
Guterres mengatakan dalam laporan terbaru bahwa transfer drone atau rudal balistik—dengan jangkauan lebih dari 186 mil (300 km)—dari Iran ke negara lain akan memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Keamanan PBB.
Woodward berbicara menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat—pertemuan yang diminta Rusia. Pertemuan itu akan membahas tentang senjata dalam konflik Ukraina, yang menurut Rusia telah jatuh ke tangan bandit dan teroris di tempat lain di Eropa, Timur Tengah dan Afrika.
"Inggris hampir yakin bahwa Rusia sedang mencari sumber persenjataan dari Korea Utara (dan) negara-negara lain yang terkena sanksi berat, karena kelebihan persediaan mereka jelas berkurang," kata diplomat Inggris tersebut.
PBB sedang memeriksa informasi yang tersedia tentang tuduhan bahwa Iran memasok Rusia dengan drone. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kepada Dewan Keamanan dalam sebuah laporan awal pekan ini saat dia menghadapi tekanan Barat untuk mengirim ahli ke Ukraina guna memeriksa drone yang jatuh.
Inggris, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, dan Ukraina mengatakan pasokan drone buatan Iran ke Rusia melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 2015 yang mengabadikan kesepakatan nuklir Iran.
Rusia berpendapat bahwa tidak ada mandat bagi Guterres untuk mengirim pakar PBB ke Ukraina guna menyelidiki asal usul drone tersebut.
Guterres mengatakan dalam laporan terbaru bahwa transfer drone atau rudal balistik—dengan jangkauan lebih dari 186 mil (300 km)—dari Iran ke negara lain akan memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Keamanan PBB.
(min)
tulis komentar anda