Vladimir Putin: Kami Tidak Gila, Tak Akan Gunakan Bom Nuklir Lebih Dulu
Kamis, 08 Desember 2022 - 07:09 WIB
"Kami tidak akan berkeliling dunia mengacungkan senjata ini seperti pisau cukur," ujarnya, seperti dikutip BBC, Kamis (8/12/2022).
Putin juga mengeklaim bahwa Rusia memiliki senjata nuklir paling modern dan canggih di dunia, dan membandingkan strategi nuklirnya dengan Amerika Serikat (AS)—yang katanya telah melangkah lebih jauh dari Rusia dengan menempatkan senjata nuklirnya di wilayah lain.
"Kami tidak memiliki senjata nuklir, termasuk yang taktis, di wilayah negara lain, tetapi Amerika memilikinya—di Turki, dan di sejumlah negara Eropa lainnya," katanya.
Putin sebelumnya bersikeras bahwa doktrin nuklir Rusia hanya mengizinkan penggunaan senjata nuklir untuk pertahanan.
Tampaknya menyadari bahwa rencananya untuk mengeklaim kemenangan dalam beberapa hari setelah menginvasi Ukraina telah gagal, Putin mengakui perang bisa menjadi "proses yang panjang".
Namun, dia mengatakan hasilnya sudah signifikan—misalnya, wilayah baru yang diklaim Rusia secara setelah referendum di empat wilayah Ukraina. Kiev dan sekutu Barat-nya menganggapnya sebagai referendum palsu.
Dia juga mengeklaim bahwa bahwa aneksasi telah menjadikan Laut Azov—yang berbatasan dengan Ukraina tenggara dan Rusia barat daya—sebagai "laut pedalaman" Rusia, menambahkan bahwa ini adalah aspirasi Tsar Rusia Peter yang Agung.
Presiden Putin telah membandingkan dirinya dengan penguasa abad ke-17 dan ke-18 sebelumnya.
Tapi—meskipun mengklaim wilayah Kherson, Zaporizhzhia, Luhansk dan Donetsk sebagai wilayah baru Rusia—Moskow tidak sepenuhnya mengontrol wilayah tersebut.
Putin juga mengeklaim bahwa Rusia memiliki senjata nuklir paling modern dan canggih di dunia, dan membandingkan strategi nuklirnya dengan Amerika Serikat (AS)—yang katanya telah melangkah lebih jauh dari Rusia dengan menempatkan senjata nuklirnya di wilayah lain.
Baca Juga
"Kami tidak memiliki senjata nuklir, termasuk yang taktis, di wilayah negara lain, tetapi Amerika memilikinya—di Turki, dan di sejumlah negara Eropa lainnya," katanya.
Putin sebelumnya bersikeras bahwa doktrin nuklir Rusia hanya mengizinkan penggunaan senjata nuklir untuk pertahanan.
Tampaknya menyadari bahwa rencananya untuk mengeklaim kemenangan dalam beberapa hari setelah menginvasi Ukraina telah gagal, Putin mengakui perang bisa menjadi "proses yang panjang".
Namun, dia mengatakan hasilnya sudah signifikan—misalnya, wilayah baru yang diklaim Rusia secara setelah referendum di empat wilayah Ukraina. Kiev dan sekutu Barat-nya menganggapnya sebagai referendum palsu.
Dia juga mengeklaim bahwa bahwa aneksasi telah menjadikan Laut Azov—yang berbatasan dengan Ukraina tenggara dan Rusia barat daya—sebagai "laut pedalaman" Rusia, menambahkan bahwa ini adalah aspirasi Tsar Rusia Peter yang Agung.
Presiden Putin telah membandingkan dirinya dengan penguasa abad ke-17 dan ke-18 sebelumnya.
Tapi—meskipun mengklaim wilayah Kherson, Zaporizhzhia, Luhansk dan Donetsk sebagai wilayah baru Rusia—Moskow tidak sepenuhnya mengontrol wilayah tersebut.
tulis komentar anda