Zelensky Gerebek Gereja Terbesar di Ukraina, Berdalih Kemerdekaan Spiritual

Sabtu, 03 Desember 2022 - 00:01 WIB
Aparat Ukraina berdiri di samping pintu masuk kompleks biara Kiev Pechersk Lavra, Kiev, Ukraina, 22 November 2022. Foto/REUTERS/Valentyn Ogirenko
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan langkah-langkah baru melarang lembaga keagamaan yang dianggap memiliki hubungan dengan Rusia.

Dia mengatakan langkah itu dimaksudkan menjaga “kemerdekaan spiritual” bangsa di tengah konflik Kiev dengan Moskow.

Sasaran utama presiden adalah Gereja Ortodoks Ukrania, yang terbesar di negara itu, yang terkait dengan Patriarkat Moskow.





Pernyataan itu muncul ketika SBU, badan keamanan domestik Ukraina, meluncurkan apa yang disebutnya sebagai tindakan "kontra intelijen" di beberapa lokasi Gereja Ortodoks Ukraina di tiga wilayah.

Penggerebekan tersebut menargetkan delapan situs keagamaan pada Jumat (2/12/2022), yang bertujuan mengidentifikasi individu yang diduga merusak kedaulatan Ukraina.

Menulis di Telegram, Zelensky mengatakan pada Kamis bahwa Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional telah mengadakan pertemuan, yang berfokus pada “banyak fakta ikatan lingkaran agama tertentu di Ukraina dengan negara agresor.”

Menurut Zelensky, dewan menginstruksikan pemerintah Ukraina memperkenalkan undang-undang untuk membuat organisasi keagamaan yang berafiliasi dengan pusat pengaruh di Rusia tidak mungkin beroperasi di negara itu.

Sementara itu, pengawas negara Ukraina yang bertanggung jawab mengawasi bidang keagamaan diperintahkan menetapkan apakah Gereja Ortodoks Ukraina memiliki hubungan keagamaan dengan Patriarkat Moskow.

Dewan juga menuduh dinas khusus Rusia melakukan “kegiatan subversif” di bidang agama dan menginstruksikan semua badan keamanan nasional “mengidentifikasi dan melawan” dugaan upaya tersebut.

Menurut Zelensky, Kiev juga akan menjatuhkan sanksi pribadi pada sejumlah individu, dengan daftar yang diharapkan akan diterbitkan dalam waktu dekat.

“Pihak berwenang Ukraina juga bermaksud memeriksa apakah organisasi keagamaan memiliki hak menggunakan properti yang terletak di wilayah Kiev Pechersk Lavra,” ungkap Zelensky dalam referensi yang jelas ke Gereja Ortodoks Ukraina, yang saat ini mengelola situs tersebut.

Pekan lalu, lavra, yang dianggap sebagai biara Kristen Ortodoks paling menonjol di Ukraina, digerebek SBU.

Badan itu mengatakan ingin mencegah dugaan "kegiatan subversif dari dinas khusus Rusia."

Ukraina telah lama mengalami ketegangan agama, dengan sejumlah entitas yang mengklaim sebagai Gereja Ortodoks Ukraina sejati, menantang otoritas Patriarkat Moskow.

Dua faksi saingan utama adalah Gereja Ortodoks Ukraina, yang mendeklarasikan kemerdekaan dari Moskow setelah Rusia melancarkan operasi militernya, dan Gereja Ortodoks Ukraina (OCU) yang dianggap Gereja Ortodoks Rusia bersifat skismatis.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More