Pejabat Nuklir AS dan Aktivis LGBT Curi Koper Wanita di Bandara
Rabu, 30 November 2022 - 07:28 WIB
Pejabat nuklir AS Sam Brinton dituduh mencuri koper di bandara. Foto/zimbio
WASHINGTON - Pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) yang bertugas menangani limbah nuklir dituduh mencuri koper wanita senilai lebih dari USD2.300 di Bandara Internasional Minneapolis-St Paul musim gugur ini.
Sam Brinton menjadi berita utama awal tahun ini karena menjadi praktisi gaya hidup kink “yang secara terbuka mengaku genderfluid” pertama dalam kepemimpinan federal AS.
Menurut dokumen pengadilan yang diperoleh outlet lokal Alpha News, yang mengungkap berita tersebut pada Senin malam (28/11/2022), rekaman video pengawasan menunjukkan Brinton mengambil koper Vera Bradley dari korsel bagasi di MSP pada 16 September.
Tindakan itu membingungkan karena Brinton terbang ke Minnesota dari Washington DC tanpa bagasi terdaftar.
Brinton kemudian kembali ke Washington DC dengan membawa tasnya, dan menggunakannya lagi dalam perjalanan ke Eropa.
“Jika saya mengambil tas yang salah, saya akan dengan senang hati mengembalikannya, tetapi saya tidak memiliki pakaian untuk orang lain. Itu adalah pakaian saya ketika saya membuka tasnya,” ujar Brinton kepada polisi dalam wawancara awal, setelah kembali dari Eropa pada 9 Oktober.
Pejabat itu kemudian mengaku mengambil tas orang lain dan meninggalkan isinya di kamar hotel, meminta maaf karena tidak "sepenuhnya jujur".
Tidak ada pakaian yang ditemukan dari kamar hotel, dan korban tidak pernah mendapatkan kembali tasnya, bahkan setelah polisi menginstruksikan Brinton tentang cara melakukannya.
Nilai perkiraan tas dan isinya sekitar USD2.325, menurut pengaduan.
Sam Brinton menjadi berita utama awal tahun ini karena menjadi praktisi gaya hidup kink “yang secara terbuka mengaku genderfluid” pertama dalam kepemimpinan federal AS.
Menurut dokumen pengadilan yang diperoleh outlet lokal Alpha News, yang mengungkap berita tersebut pada Senin malam (28/11/2022), rekaman video pengawasan menunjukkan Brinton mengambil koper Vera Bradley dari korsel bagasi di MSP pada 16 September.
Tindakan itu membingungkan karena Brinton terbang ke Minnesota dari Washington DC tanpa bagasi terdaftar.
Brinton kemudian kembali ke Washington DC dengan membawa tasnya, dan menggunakannya lagi dalam perjalanan ke Eropa.
“Jika saya mengambil tas yang salah, saya akan dengan senang hati mengembalikannya, tetapi saya tidak memiliki pakaian untuk orang lain. Itu adalah pakaian saya ketika saya membuka tasnya,” ujar Brinton kepada polisi dalam wawancara awal, setelah kembali dari Eropa pada 9 Oktober.
Pejabat itu kemudian mengaku mengambil tas orang lain dan meninggalkan isinya di kamar hotel, meminta maaf karena tidak "sepenuhnya jujur".
Tidak ada pakaian yang ditemukan dari kamar hotel, dan korban tidak pernah mendapatkan kembali tasnya, bahkan setelah polisi menginstruksikan Brinton tentang cara melakukannya.
Nilai perkiraan tas dan isinya sekitar USD2.325, menurut pengaduan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda