Sesama Anggota NATO, Inggris dan Belgia Terlibat Sengketa Senjata Nuklir
Sabtu, 26 November 2022 - 00:42 WIB
BRUSSELS - Inggris dan Belgia, sama-sama anggota NATO , telah terlibat sengketa dalam hal persenjataan nuklir .
Menurut laporan The Times, Jumat (25/11/2022), itu terjadi setelah setelah Brussels memblokir ekspor komponen penting untuk mempertahankan persenjataan nuklir Inggris.
Sebagai tanggapan, London dilaporkan mengancam akan membatalkan pesanan senjata yang menguntungkan dengan FN Herstal, sebuah perusahaan senjata yang berbasis di Belgia.
Dua minggu lalu, pemerintah Belgia menolak untuk mengizinkan ekspor isostatic press khusus, yang diperlukan untuk mempertahankan persenjataan nuklir Inggris karena "kelompok hijau", yang menentang senjata nuklir dan menjadi bagian dari koalisi yang berkuasa, memveto proposal tersebut.
Media Belgia, mengutip sumber, juga melaporkan bahwa pada 9 November, pemerintah gagal menyetujui ekspor teknologi nuklir yang ditujukan untuk militer Inggris.
Menurut laporan The Times, pertengkaran meningkat ketika pejabat Belgia memperingatkan bahwa Inggris dapat mengerem pesanan €600 juta (USD624 juta) untuk mendapatkan senapan mesin yang dibuat oleh FN Herstal jika Brussels tidak berubah pikiran.
Dua sumber senior di pemerintah Belgia yang dikutip oleh The Times menyuarakan keprihatinan bahwa perselisihan tersebut dapat membahayakan persatuan Barat dan NATO di tengah konflik Ukraina.
Sementara itu, menurut Menteri Perekonomian Belgia Willy Borsus, negosiasi kontrak antara FN Herstal dan Inggris masih berlangsung.
Menurut laporan The Times, Jumat (25/11/2022), itu terjadi setelah setelah Brussels memblokir ekspor komponen penting untuk mempertahankan persenjataan nuklir Inggris.
Sebagai tanggapan, London dilaporkan mengancam akan membatalkan pesanan senjata yang menguntungkan dengan FN Herstal, sebuah perusahaan senjata yang berbasis di Belgia.
Dua minggu lalu, pemerintah Belgia menolak untuk mengizinkan ekspor isostatic press khusus, yang diperlukan untuk mempertahankan persenjataan nuklir Inggris karena "kelompok hijau", yang menentang senjata nuklir dan menjadi bagian dari koalisi yang berkuasa, memveto proposal tersebut.
Media Belgia, mengutip sumber, juga melaporkan bahwa pada 9 November, pemerintah gagal menyetujui ekspor teknologi nuklir yang ditujukan untuk militer Inggris.
Menurut laporan The Times, pertengkaran meningkat ketika pejabat Belgia memperingatkan bahwa Inggris dapat mengerem pesanan €600 juta (USD624 juta) untuk mendapatkan senapan mesin yang dibuat oleh FN Herstal jika Brussels tidak berubah pikiran.
Dua sumber senior di pemerintah Belgia yang dikutip oleh The Times menyuarakan keprihatinan bahwa perselisihan tersebut dapat membahayakan persatuan Barat dan NATO di tengah konflik Ukraina.
Sementara itu, menurut Menteri Perekonomian Belgia Willy Borsus, negosiasi kontrak antara FN Herstal dan Inggris masih berlangsung.
Lihat Juga :
tulis komentar anda