Profil Benjamin Netanyahu, Pemimpin Israel dan Kekejamannya Terhadap Kaum Muslim di Palestina

Sabtu, 05 November 2022 - 19:05 WIB
3. Mengubah Kesepakatan Oslo

Pada 19 September 1996, ketika teriakan Allahu Akbar bergema dari menara masjid, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan Walikota Yerusalem Ehud Olmert untuk membuka terowongan di lereng barat Masjid Al-Aqsa.

Akibatnya, puluhan warga Palestina yang memprotes tindakan Israel ditembak mati oleh pasukan Benjamin. Sebetulnya, tujuan pembukaan terowongan ke Masjid Al-Aqsa memang untuk memancing kemarahan Palestina dan kontak langsung dengan Polisi Palestina. Kerusuhan memberi alasan militer Israel untuk menghabisi polisi Palestina.

4. Pendudukan Dataran Tinggi Golan

Benjamin Netanyahu memberlakukan undang-undang untuk memperkuat kontrol Israel atas Dataran Tinggi Golan. Dataran Tinggi Dolan adalah wilayah Suriah yang diduduki oleh Israel sejak Perang Arab-Israel yang beranggotakan 120 orang tahun 1967.

Kritik datang dari seluruh dunia, termasuk Partai Buruh Israel. Undang-undang itu menghentikan negosiasi dengan Suriah. Tidak hanya itu, Netanyahu tidak menghormati perjanjian damai. Dia menarik hanya 9% tentara Israel dari Tepi Barat. Padahal, perjanjian tersebut menyatakan bahwa Israel harus menarik 30 persen untuk setiap tahap pada Agustus 1998, agar seluruh wilayah yang akan dibebaskan dari pasukan Israel.

MG/Vadma Gempita

Sumber:

https://www.britannica.com/biography/Benjamin-Netanyahu

https://www.aljazeera.com/news/2021/5/18/israel-and-benjamin-netanyahus-war-on-palestine
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More