Sepanjang 2022, 150 Lebih Aktivis HAM Tewas di Kolombia

Minggu, 30 Oktober 2022 - 20:00 WIB
Ilustrasi
BOGOTA - Lebih dari 150 pembela hak asasi manusia telah terbunuh di Kolombia selama sembilan bulan pertama tahun 2022. Hal itu diungkapkan Kantor Ombudsman dalam sebuah laporan, Jumat (28/10/2022).

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021. “Antara Januari dan September, 157 aktivis dibunuh. Sebanyak 109 kasus tercatat selama waktu itu pada tahun 2021,” menurut ketua ombud, Carlos Camargo.





Seperti dilaporkan Anadolu Agency, di antara mereka yang terbunuh pada tahun 2022 adalah 51 tokoh masyarakat, 32 perwakilan kelompok adat dan 14 petani.

"Saya sekali lagi mengimbau kepada kelompok bersenjata ilegal untuk menghormati kehidupan dan integritas para pemimpin dan pembela hak asasi manusia. Mereka memainkan peran mendasar dalam menjamin hak-hak masyarakat dan memperkuat demokrasi di daerah," kata Camargo saat mempresentasikan laporannya.

Kekerasan di beberapa bagian Kolombia telah meningkat meskipun ada kesepakatan damai 2016 antara pemerintah dan kelompok pemberontak FARC.



Setidaknya 10 kelompok bersenjata di Kolombia, termasuk anggota pemberontak FARC yang menolak kesepakatan damai dan Tentara Pembebasan Nasional (ELN) berhaluan kiri, masih terlibat dalam tindakan kriminal, menjadikan Kolombia salah satu negara paling berbahaya bagi para aktivis dan pembela hak asasi manusia.

Dalam laporan Global Witness 2021, Kolombia menonjol sebagai negara paling berbahaya kedua bagi para pencinta lingkungan. Presiden baru Gustavo Petro telah mulai merundingkan perlucutan senjata semua kelompok pemberontak untuk mencapai apa yang disebutnya "perdamaian total."
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More