Dikecam Gegara Komentar Soal Ukraina, Menhan Rumania Mundur
Selasa, 25 Oktober 2022 - 06:00 WIB
BUKARES - Menteri Pertahanan Rumania , Vasile Dincu mengundurkan diri pada Senin (24/10/2022). Ia mengaku tidak bisa berkolaborasi dengan presiden negara itu, di tengah tekanan kuat setelah dia mengatakan satu-satunya kesempatan Ukraina untuk mengakhiri perang adalah untuk bernegosiasi dengan Rusia.
Uni Eropa dan negara bagian NATO Rumania berbagi perbatasan 650 kilometer dengan Ukraina. Rumania menjadi tuan rumah bagi sistem pertahanan rudal balistik Amerika Serikat (AS) dan mulai tahun ini telah memiliki kelompok perang aliansi permanen yang ditempatkan di wilayahnya.
"Isyarat saya (pengunduran diri) datang karena tidak mungkin bekerja sama dengan presiden Rumania, panglima tentara," kata Dincu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.
“Saya pikir, penarikan saya dari jabatan itu diperlukan agar tidak merugikan keputusan dan program yang membutuhkan rantai komando yang cair dan untuk tidak memblokir serangkaian proyek yang mutlak diperlukan untuk kementerian dan tentara,” lanjutnya.
Pada awal Oktober, Dincu mengatakan, Ukraina membutuhkan sekutu internasional untuk merundingkan jaminan keamanan dan perdamaian dengan Rusia. Komentar ini memicu kritik dari Presiden Klaus Iohannis dan para pemimpin koalisi pemerintahan yang berkuasa. Dia kemudian mengatakan komentarnya diambil di luar konteks.
Iohannis mengatakan, Ukraina membayar dengan darah dalam perang dan hanya mereka yang bisa memutuskan apa dan kapan harus bernegosiasi, posisi yang dipegang oleh Rumania dan Uni Eropa.
Sekitar 2,65 juta orang Ukraina telah melarikan diri ke Eropa melalui Rumania dalam delapan bulan sejak perang dimulai. Rumania menjadi salah satu negara Eropa yang paling banyak menampun pengungsi Ukraina sejak Moskow memulai invasi mereka ke Ukraina.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Uni Eropa dan negara bagian NATO Rumania berbagi perbatasan 650 kilometer dengan Ukraina. Rumania menjadi tuan rumah bagi sistem pertahanan rudal balistik Amerika Serikat (AS) dan mulai tahun ini telah memiliki kelompok perang aliansi permanen yang ditempatkan di wilayahnya.
"Isyarat saya (pengunduran diri) datang karena tidak mungkin bekerja sama dengan presiden Rumania, panglima tentara," kata Dincu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.
“Saya pikir, penarikan saya dari jabatan itu diperlukan agar tidak merugikan keputusan dan program yang membutuhkan rantai komando yang cair dan untuk tidak memblokir serangkaian proyek yang mutlak diperlukan untuk kementerian dan tentara,” lanjutnya.
Pada awal Oktober, Dincu mengatakan, Ukraina membutuhkan sekutu internasional untuk merundingkan jaminan keamanan dan perdamaian dengan Rusia. Komentar ini memicu kritik dari Presiden Klaus Iohannis dan para pemimpin koalisi pemerintahan yang berkuasa. Dia kemudian mengatakan komentarnya diambil di luar konteks.
Baca Juga
Iohannis mengatakan, Ukraina membayar dengan darah dalam perang dan hanya mereka yang bisa memutuskan apa dan kapan harus bernegosiasi, posisi yang dipegang oleh Rumania dan Uni Eropa.
Sekitar 2,65 juta orang Ukraina telah melarikan diri ke Eropa melalui Rumania dalam delapan bulan sejak perang dimulai. Rumania menjadi salah satu negara Eropa yang paling banyak menampun pengungsi Ukraina sejak Moskow memulai invasi mereka ke Ukraina.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(esn)
tulis komentar anda