Wanita Ini Dikubur Hidup-hidup oleh Suaminya, tapi Berhasil Bangkit dari Kubur

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 04:47 WIB
Chae Kyong An, pria di AS yang mengubur hidup-hidup istrinya setelah mereka bertengkar soal uang perceraian. Foto/New York Post
WASHINGTON - Seorang wanita di Amerika Serikat (AS) dikubur hidup-hidup oleh suaminya setelah keduanya bertengkar masalah keuangan terkait perceraian mereka. Namun, korban berhasil bangkit dari kubur yang dangkal dan melarikan diri.

Chae Kyong An (53) ditangkap polisi setelah istrinya, Young An (42), yang ketakutan ditemukan oleh wakil Sheriff Thurston County bersembunyi di balikbangunan sesaat sebelum pukul 01.00 pada hari Senin di Washington.

Korban berteriak kepada petugas: "Suami saya mencoba membunuh saya".





Menurut dokumen penyelidikan polisi, korban saat ditemukan petugas masih memiliki lakban yang masih melilit lehernya, wajah bagian bawah dan pergelangan kakinya.

"Ada memar yang luas di kaki, lengan, dan kepalanya, serta pakaian dan rambutnya yang tertutup tanah," bunyi dokumen tersebut, seperti dikutip dari NBC News, Sabtu (22/0/2022).

Chae Kyong An telah ditangkap polisi atas tuduhan melakukan percobaan pembunuhan tingkat pertama, penculikan tingkat pertama dan serangan tingkat pertama setelah serangan yang mengerikan tersebut.

Dia ditahan di Penjara Thurston County pada hari Selasa dan selama sidang pendahuluan pada hari Rabu seorang hakim mengizinkan permintaan jaksa untuk menahannya tanpa jaminan.

Kantor Kejaksaan Thurston County mengonfirmasi bahwa pria berusia 53 tahun itu belum didakwa secara resmi.

Polisi dipanggil ke Lacey, 60 mil dari Seattle, pada hari Minggu sore ke rumah korban ketika panggilan 911 mendengar seorang wanita berteriak setelah mengungkapkan bahwa itu terdengar seperti dia telah disumpal.

Polisi tiba di tempat kejadian ketika korban menggedor pintu seorang penduduk setempat dan memohon bantuan.

Dalam sebuah pemeriksaan polisi, korban memberi tahu mereka bahwa dia diserang di rumahnya setelah berdiskusi dengan suaminya tentang uang perceraian mereka.

Setelah menjadi marah dengan korban, tersangka memutuskan untuk mengikat tangan korban di belakang punggungnya dengan lakban.

Tersangka kemudian melanjutkan untuk melakban mata, paha dan pergelangan kaki.

Korban mengungkapkan kepada polisi bahwa dia hanya dapat menelepon 911 setelah jam tangan Apple mengirim pemberitahuan darurat ketika tersangka meninggalkan kamar tidur.

Setelah kembali ke kamar tidur, tersangka menyeret korban ke garasi dan menghancurkan jam tangan Apple-nya dengan palu.

Departemen Kepolisian Lacey mengungkapkan bahwa korban telah mengajukan perlindungan dari kekerasan suaminya.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More