Zelensky Tuding Rusia Ingin Paksakan Migrasi Massal ke Negara Uni Eropa
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 05:45 WIB
KIEV - Rusia menyerang pembangkit listrik Ukraina karena ingin memaksa orang meninggalkan rumah mereka dan pindah ke barat ke negara-negara Uni Eropa. Hal itu diungkapkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky , Kamis (20/10/2022).
Awal pekan ini, Zelensky mengatakan, Rusia telah menghancurkan sekitar sepertiga pembangkit listrik negara itu. Kondisi ini menyebabkan pemadaman listrik dan air saat musim dingin mendekat. Kiev memerintahkan pembatasan listrik nasional untuk pertama kalinya pada hari Kamis.
"Rusia memprovokasi gelombang baru migrasi warga Ukraina ke negara-negara Uni Eropa," kata Zelensky dalam pidato video pada pertemuan puncak Uni Eropa. Kantor Zelenskiy merilis rekaman ucapannya.
"Teror Rusia terhadap fasilitas energi kami bertujuan untuk menciptakan sebanyak mungkin masalah listrik dan panas di Ukraina pada musim gugur dan musim dingin ini, sehingga lebih banyak warga Ukraina yang pergi ke negara-negara Eropa," katanya.
Sebagai tanggapan, negara-negara sekutu harus menyediakan lebih banyak sistem anti-pesawat dan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Iran, yang memproduksi beberapa drone yang digunakan Moskow, katanya.
Sebelumnya PBB mengatakan 7,7 juta orang Ukraina, sekitar 19 persen dari populasi sebelum perang, sekarang tinggal di seluruh Eropa setelah melarikan diri setelah invasi 24 Februari. Beberapa pengungsi telah berjuang untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang layak.
Awal pekan ini, Zelensky mengatakan, Rusia telah menghancurkan sekitar sepertiga pembangkit listrik negara itu. Kondisi ini menyebabkan pemadaman listrik dan air saat musim dingin mendekat. Kiev memerintahkan pembatasan listrik nasional untuk pertama kalinya pada hari Kamis.
"Rusia memprovokasi gelombang baru migrasi warga Ukraina ke negara-negara Uni Eropa," kata Zelensky dalam pidato video pada pertemuan puncak Uni Eropa. Kantor Zelenskiy merilis rekaman ucapannya.
"Teror Rusia terhadap fasilitas energi kami bertujuan untuk menciptakan sebanyak mungkin masalah listrik dan panas di Ukraina pada musim gugur dan musim dingin ini, sehingga lebih banyak warga Ukraina yang pergi ke negara-negara Eropa," katanya.
Sebagai tanggapan, negara-negara sekutu harus menyediakan lebih banyak sistem anti-pesawat dan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Iran, yang memproduksi beberapa drone yang digunakan Moskow, katanya.
Sebelumnya PBB mengatakan 7,7 juta orang Ukraina, sekitar 19 persen dari populasi sebelum perang, sekarang tinggal di seluruh Eropa setelah melarikan diri setelah invasi 24 Februari. Beberapa pengungsi telah berjuang untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang layak.
(esn)
tulis komentar anda