Presiden Kazakhstan Masuk Daftar Target Pembunuhan Ukraina

Kamis, 20 Oktober 2022 - 04:40 WIB
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev. Foto/TRT World
KIEV - Situs kontroversial Ukraina Mirotvorets, yang bertindak sebagai basis data musuh Kiev, memasukkan presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dalam daftar terbarunya.

Dia ditambahkan ke daftar karena secara terbuka menolak untuk mengakui agresi Rusia terhadap Ukraina dan menyangkal serangan Rusia ke Ukraina pada 2014 serta merebut wilayahnya.

Sebagai bukti pelanggaran, situs web itu mengutip wawancara Tokayev dengan media Jerman Deutsche Welle pada 2019, di mana dia mengatakan dia tidak menganggap Crimea bergabung dengan Rusia pada 2014 sebagai aneksasi.

“Kami tidak menyebut apa yang terjadi di Crimea…aneksasi. Apa yang terjadi, terjadilah. Aneksasi adalah kata yang terlalu kuat untuk diterapkan di Crimea,” kata Tokayev kala itu seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (20/10/2022).





Ia menambahkan bahwa Kazakhstan memiliki hubungan bertetangga yang benar-benar saling percaya dan baik dengan Rusia serta percaya pada kebijaksanaan dan kesopanan kepemimpinan Rusia.

Situs Mirotvorets, yang diterjemahkan sebagai 'pembawa perdamaian', diluncurkan pada 2014 dan dikenal luas terkait dengan layanan keamanan Ukraina. Situs ini memposisikan dirinya sebagai database independen yang dijalankan oleh moderator anonim untuk memilih siapa yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional Ukraina.

Situs web ini menyediakan informasi pribadi, seperti nama, tanggal lahir, alamat rumah, foto, dan halaman media sosial dari orang-orang yang dianggap sebagai ancaman bagi Ukraina. Mirotvorets mengklaim hanya membantu lembaga penegak hukum dan “layanan khusus” antara lain menangkap pro-teroris Rusia, separatis dan penjahat perang.

Bagaimanapun, beberapa menyebut database itu sebagai 'daftar pembunuhan' yang didukung oleh pemerintah Ukraina, setelah beberapa orang, termasuk penulis dan sejarawan Oles Buzina, politisi Oleg Kalashnikov, dan jurnalis Rusia Darya Dugina dibunuh tak lama setelah profil mereka muncul di situs itu.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More