Rusia Ciduk Warga Ukraina dan Armenia Terkait Pengeboman Jembatan Crimea

Rabu, 12 Oktober 2022 - 21:31 WIB
Rusia tangkap warga Ukraina dan Armenia terkait pengeboman jembatan Crimea. Foto/Japan Times
MOSKOW - Dinas Keamanan Federal Rusia, FSB, mengatakan mereka telah menahan lima warga Rusia dan tiga warga Ukraina dan Armenia sehubungan dengan pemboman sebuah jembatan Crimea. Rusia mengatakan serangan itu didalangi oleh Ukraina.

FSB mengatakan serangan itu diorganisir oleh intelijen militer Ukraina dan direkturnya, Kyrylo Budanov. Ini menegaskan tuduhan oleh Presiden Vladimir Putin atas apa yang dia sebut "serangan teroris" terhadap infrastruktur sipil yang kritis.

"Penyelenggara serangan teroris di Jembatan Crimea adalah Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, kepala Kyrylo Budanov, karyawan dan agennya," kata FSB, penerus KGB era Soviet, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/11/2022).



Ukraina belum secara resmi mengkonfirmasi keterlibatannya dalam ledakan jembatan pada hari Sabtu lalu itu. Namun beberapa pejabat Ukraina telah merayakan kerusakan tersebut dan seorang pejabat Ukraina yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada New York Times bahwa Kiev berada di balik serangan itu.



FSB mengatakan alat peledak itu disamarkan dalam gulungan film polietilen konstruksi pada 22 palet dengan berat total 22,7 ton, dan dipindahkan dari Ukraina ke Rusia melalui Bulgaria, Georgia, serta Armenia.

"Kontrol atas pergerakan kargo di sepanjang rute dan kontak dengan peserta dalam skema transportasi kriminal dilakukan oleh seorang karyawan HUR MO," kata FSB dalam sebuah pernyataan, menggunakan akronim untuk intelijen militer Ukraina.

Jembatan jalan dan rel sepanjang 19 km sangat vital secara logistik untuk kampanye militer Rusia, dengan pasokan untuk pasukan yang bertempur di Ukraina selatan disalurkan melaluinya. Jembatan itu adalah proyek prestise yang dibuka secara pribadi oleh Putin pada tahun 2018.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More