Raja Malaysia Tak Punya Pilihan Selain Setujui Pembubaran Parlemen
Selasa, 11 Oktober 2022 - 05:00 WIB
KUALA LUMPUR - Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah mengaku tidak punya pilihan selain menyetujui pembubaran parlemen, sebut pernyataan istana.
Dalam keterangannya, Senin (10/10), Pengawas Keuangan Istana Negara Ahmad Fadil Syamsuddin mengatakan, penguasa kecewa dengan perkembangan politik di tanah air saat ini.
"Raja menyatakan kekecewaannya dalam perkembangan politik negara saat ini dan tidak punya pilihan selain menyetujui permintaan Perdana Menteri untuk mengembalikan mandat kembali kepada rakyat untuk pemerintahan yang stabil," katanya, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Ahmad Fadil juga mengatakan bahwa raja berharap agar KPU segera mengadakan pemilihan, mengingat musim muson timur laut yang diperkirakan akan dimulai pada pertengahan November.
"Raja bersikeras bahwa negara yang tangguh penting untuk memastikan stabilitas politik dan kemakmuran ekonomi yang berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat," katanya.
Pernyataan itu menambahkan bahwa raja telah menyetujui pembubaran parlemen sesuai dengan Bagian 40(2) dan Bagian 55(2) dari Konstitusi Federal.
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengumumkan pada awal pekan ini, bahwa parlemen telah dibubarkan. Ini membuka jalan bagi pemilihan nasional yang akan diadakan sebelum akhir tahun.
Dalam keterangannya, Senin (10/10), Pengawas Keuangan Istana Negara Ahmad Fadil Syamsuddin mengatakan, penguasa kecewa dengan perkembangan politik di tanah air saat ini.
"Raja menyatakan kekecewaannya dalam perkembangan politik negara saat ini dan tidak punya pilihan selain menyetujui permintaan Perdana Menteri untuk mengembalikan mandat kembali kepada rakyat untuk pemerintahan yang stabil," katanya, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Ahmad Fadil juga mengatakan bahwa raja berharap agar KPU segera mengadakan pemilihan, mengingat musim muson timur laut yang diperkirakan akan dimulai pada pertengahan November.
"Raja bersikeras bahwa negara yang tangguh penting untuk memastikan stabilitas politik dan kemakmuran ekonomi yang berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat," katanya.
Baca Juga
Pernyataan itu menambahkan bahwa raja telah menyetujui pembubaran parlemen sesuai dengan Bagian 40(2) dan Bagian 55(2) dari Konstitusi Federal.
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengumumkan pada awal pekan ini, bahwa parlemen telah dibubarkan. Ini membuka jalan bagi pemilihan nasional yang akan diadakan sebelum akhir tahun.
Lihat Juga :
tulis komentar anda