3 Jurnalis Rusia yang Dibunuh Sepanjang Pemerintahan Vladimir Putin
Senin, 10 Oktober 2022 - 15:38 WIB
Banyak pihak menduga, kematian Babchenko adalah ulah dari seorang pembunuh bayaran Ukraina yang direkrut pasukan keamanan Rusia.
Sementara itu, pemerintah Rusia justru terlihat bersikap sebaliknya dengan mengutuk keras pembunuhan tersebut.
Menurutnya, kasus pembunuhan Babchenko adalah upaya tindakan provokasi anti-Rusia.
2. Orkhan Djemal
Selanjutnya, ada jurnalis muslim Rusia, Orkhan Djemal, yang menjadi korban pembunuhan pada Agustus 2018.
Jurnalis senior sekaligus terkemuka ini dibunuh di Republik Afrika Tengah ketika sedang melakukan investigasi terkait kasus perusahaan militer swasta Rusia yang memiliki hubungan dengan Kremlin. Perusahaan tersebut diketahui juga aktif di Suriah dan Ukraina.
The Guardian menyebut Djemal disergap dan dibunuh bersama 2 jurnalis lain (Alexander Rastorguev dan Kirill Radchenko), di sekitaran wilayah Bangui.
Djemal dan kawan-kawannya tersebut dikenal sebagai jurnalis ulung yang pernah bekerja di media independen atau oposisi.
Djemal sendiri merupakan mantan editor politik di Novaya Gazeta, dan berpengalaman dalam meliput konflik di Georgia dan Ukraina.
Sementara itu, pemerintah Rusia justru terlihat bersikap sebaliknya dengan mengutuk keras pembunuhan tersebut.
Menurutnya, kasus pembunuhan Babchenko adalah upaya tindakan provokasi anti-Rusia.
2. Orkhan Djemal
Selanjutnya, ada jurnalis muslim Rusia, Orkhan Djemal, yang menjadi korban pembunuhan pada Agustus 2018.
Jurnalis senior sekaligus terkemuka ini dibunuh di Republik Afrika Tengah ketika sedang melakukan investigasi terkait kasus perusahaan militer swasta Rusia yang memiliki hubungan dengan Kremlin. Perusahaan tersebut diketahui juga aktif di Suriah dan Ukraina.
The Guardian menyebut Djemal disergap dan dibunuh bersama 2 jurnalis lain (Alexander Rastorguev dan Kirill Radchenko), di sekitaran wilayah Bangui.
Djemal dan kawan-kawannya tersebut dikenal sebagai jurnalis ulung yang pernah bekerja di media independen atau oposisi.
Djemal sendiri merupakan mantan editor politik di Novaya Gazeta, dan berpengalaman dalam meliput konflik di Georgia dan Ukraina.
tulis komentar anda