Menhan Jerman: NATO Harus Berbuat Lebih Banyak pada Rusia
Minggu, 09 Oktober 2022 - 18:12 WIB
BERLIN - Menteri Pertahanan Jerman , Christine Lambrecht mengunjungi Lithuania dan mengatakan NATO harus "melakukan lebih banyak" dalam menghadapi "delusi keagungan" Putin. Dalam kunjungan itu, Lambrecht meresmikan pusat komando yang akan memungkinkan transfer hingga 5.000 tentara.
“Aliansi militer NATO harus "melakukan lebih banyak" untuk melindungi diri dari Rusia,” kata Lambrecht, seperti dikutip dari DW, Sabtu (8/10/2022).
Lambrecht membuat komentar selama kunjungan ke Lituania, di mana ia bertemu dengan pasukan Jerman yang ditempatkan di sana sebagai bagian dari misi NATO serta dengan mitranya dari Lituania Arvydas Anusauskas.
"Satu hal yang pasti: situasi saat ini berarti kita perlu berbuat lebih banyak bersama-sama," kata Lambrecht. Ia menekankan bahwa tidak ada yang bisa "mengetahui seberapa jauh delusi keagungan Putin dapat berkembang."
"Perang agresi Rusia yang brutal di Ukraina semakin brutal dan tidak bermoral. Ancaman senjata nuklir Rusia menunjukkan bahwa pihak berwenang Rusia tidak ragu-ragu," katanya.
Presiden Vladimir Putin dan pejabat Rusia lainnya dalam beberapa kesempatan menyinggung kemampuan nuklir Moskow ketika berbicara dengan Barat tentang perannya dalam mendukung Ukraina.
Amerika Serikat sendiri telah mengatakan bahwa mereka tidak melihat indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir. Menteri pertahanan Jerman juga menegaskan kembali komitmen Berlin untuk memperkuat sayap timur NATO.
"Kami telah mendengar ancaman Rusia terhadap Lithuania, yang menerapkan sanksi Eropa di perbatasan dengan Kaliningrad. Tidak ada ancaman pertama, dan kami harus menanggapinya dengan serius dan bersiap-siap. Kami mendukung sekutu kami," tegasnya.
Jerman mengerahkan pasukan pertamanya ke Lithuania pada 2017. Berlin setuju untuk meningkatkan misinya di Lituania setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
“Aliansi militer NATO harus "melakukan lebih banyak" untuk melindungi diri dari Rusia,” kata Lambrecht, seperti dikutip dari DW, Sabtu (8/10/2022).
Lambrecht membuat komentar selama kunjungan ke Lituania, di mana ia bertemu dengan pasukan Jerman yang ditempatkan di sana sebagai bagian dari misi NATO serta dengan mitranya dari Lituania Arvydas Anusauskas.
"Satu hal yang pasti: situasi saat ini berarti kita perlu berbuat lebih banyak bersama-sama," kata Lambrecht. Ia menekankan bahwa tidak ada yang bisa "mengetahui seberapa jauh delusi keagungan Putin dapat berkembang."
"Perang agresi Rusia yang brutal di Ukraina semakin brutal dan tidak bermoral. Ancaman senjata nuklir Rusia menunjukkan bahwa pihak berwenang Rusia tidak ragu-ragu," katanya.
Presiden Vladimir Putin dan pejabat Rusia lainnya dalam beberapa kesempatan menyinggung kemampuan nuklir Moskow ketika berbicara dengan Barat tentang perannya dalam mendukung Ukraina.
Amerika Serikat sendiri telah mengatakan bahwa mereka tidak melihat indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir. Menteri pertahanan Jerman juga menegaskan kembali komitmen Berlin untuk memperkuat sayap timur NATO.
"Kami telah mendengar ancaman Rusia terhadap Lithuania, yang menerapkan sanksi Eropa di perbatasan dengan Kaliningrad. Tidak ada ancaman pertama, dan kami harus menanggapinya dengan serius dan bersiap-siap. Kami mendukung sekutu kami," tegasnya.
Jerman mengerahkan pasukan pertamanya ke Lithuania pada 2017. Berlin setuju untuk meningkatkan misinya di Lituania setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
(esn)
tulis komentar anda