2 Negara yang Ingin Rusia Damai dengan Ukraina

Rabu, 05 Oktober 2022 - 21:00 WIB
2 Negara yang Ingin Rusia Damai dengan Ukraina. FOTO/Reuters
JAKARTA - Invasi Rusia di Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 ini dilatarbelakangi oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky lebih dekat dengan negara Barat dan ingin bergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sehingga memicu kemarahan Presiden Rusia, Vladimir Putin .

Invasi Rusia dan Ukraina ini telah menyebabkan hancurnya bangunan, korban luka dan korban jiwa. Lebih parahnya lagi, perang ini menyebabkan krisis ekonomi secara global. Meningkatnya harga pangan dan bahan bakar menjadi pemicu terjadinya kerusuhan di negara miskin.



Menurut Laporan World Economic Outlook (19/04/2022) “Di Tahun 2022, ekonomi global tumbuh sekitar 3,6% dan di tahun 2023 akan mengalami penyusutan hingga 0,8% dan diperkirakan mulai awal tahun”.

Karena menimbulkan efek pada banyak negara, maka cukup banyak pihak yang ingin perang ini segera berakhir. Berikut 2 negara yang menginginkan Rusia dengan Ukraina damai.



1. Indonesia

Dalam acara G20 Presiden Indonesia, Presiden Jokowi ingin menepati janjinya untuk mengundang negara-negara yang tergabung dalam G7 dan G20 ikut turut hadir dalam mengupayakan perdamaian di Ukraina dan mencari solusi bersama dalam menghadapi krisis pangan yang kian menjadi. G7 dan G20 memiliki tanggung jawab yang sangat krusial untuk mengatasi krisis pangan.

Jokowi juga telah melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia dan Ukraina untuk membahas situasi yang terjadi. Alasan Presiden Jokowi mengundang Presiden Rusia dan Presiden Ukraina ke KTT G20 adalah untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas yang menjadi kunci penting dalam pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia. Oleh karena itu, Presidency G20 Indonesia mendorong penyelesaian damai dalam konflik Rusia-Ukraina.



2. Turki

Turki telah menjadi tuan rumah dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina pada 29 Maret 2022. Sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turki telah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia dan Presiden Putin pun menyetujui pertemuan dari delegasi Rusia dan Ukraina yang diadakan di Istanbul.

Dalam kesempatan pertemuan tersebut, negosiator Ukraina dan Rusia bertatap muka. Mereka melakukannya di atas taplak meja putih di meja panjang di dalam istana Ottoman. Presiden Erdogan mengatakan bahwa dirinya berharap pertemuan itu akan membuka jalan bagi pertemuan tatap muka antara presiden dari negara-negara yang bertikai.

Presiden mengatakan proses negosiasi antara Rusia dan Ukraina telah meningkatkan harapan untuk perdamaian dan memastikan gencatan senjata sesegera mungkin akan menguntungkan semua pihak.

Sumber:

https://www.dw.com/id/dampak-invasi-rusia-imf-revisi-proyeksi-ekonomi-global/a-61518620

https://international.sindonews.com/read/811463/40/5-negara-yang-tidak-memihak-rusia-dan-ukraina-salah-satunya-indonesia-1656418011?showpage=all&_gl=1*fs4qv1*_ga*T2RmTnR4dnJveEZ2UXFJM2J1NVV1WnhKYjNhcjZLV2V1Mk9FUWQ5amw3WWw1VjZUYzJCNVg3MTlvb2gyRE1kWA

https://www.setneg.go.id/baca/index/presiden_jokowi_bahas_solusi_damai_perang_rusia_ukraina_dengan_sejumlah_pemimpin_negara

https://www.nytimes.com/2022/03/29/world/europe/russia-ukraine-peace-talks-istanbul.html

https://www.dailysabah.com/politics/diplomacy/progress-at-peace-talks-in-turkey-to-allow-putin-zelenskyy-meeting

MG/Nabillah Amanda Rahmawaty
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More