Legenda Rock Inggris dan Pendiri Pink Floyd Masuk Daftar Pembunuhan Ukraina

Rabu, 05 Oktober 2022 - 06:35 WIB
Bintang rock Inggris dan salah satu pendiri Pink Floyd, Roger Waters. Foto/REUTERS
LONDON - Bintang rock Inggris dan salah satu pendiri Pink Floyd, Roger Waters, diduga telah ditempatkan di "daftar pembunuhan" Ukraina setelah berbicara menentang campur tangan militer Barat.

Dia juga selama ini menyerukan Kiev untuk berdamai dengan Rusia.

Dalam wawancara dengan Rolling Stone yang diterbitkan pada Selasa, pria berusia 79 tahun itu membantah tuduhan bahwa dia telah mengulangi poin pembicaraan Rusia tentang konflik di Ukraina.

“Jangan lupa, saya ada dalam daftar pembunuhan yang didukung oleh pemerintah Ukraina. Saya ada di daftar fu**ing, dan mereka telah membunuh orang baru-baru ini... Ketika mereka membunuh Anda, mereka menulis 'likuidasi' di foto Anda. Yah, aku salah satu dari foto-foto sialan itu,” tegas dia.





Waters mencontohkan Darya Dugina, jurnalis Rusia yang dibunuh pada Agustus setelah muncul dalam daftar Mirotvorets Ukraina.

Seperti yang dicatat sang musisi, entri Dugina dalam daftar itu ditandai "dilikuidasi" setelah dia terbunuh dalam serangan bom mobil.

Orang lain yang mempertanyakan atau mengkritik rezim Kiev, seperti jurnalis foto Andrea Rocchelli dari Italia dan Andrei Stenin dari Rusia, juga terbunuh setelah muncul dalam daftar Mirotvorets.

Situs tersebut mencantumkan informasi pribadi pada target daftar hitamnya, yang juga mencakup politisi dan aktivis LSM.

Mirotvorets, atau “Pembuat Perdamaian,” adalah database independen dari individu-individu yang dianggap moderator anonim sebagai ancaman terhadap keamanan nasional Ukraina.

Situs itu menyangkal menjadi daftar pembunuhan; sebaliknya, mereka mengklaim sebagai sumber informasi bagi lembaga penegak hukum dan "layanan khusus" tentang teroris pro-Rusia, separatis dan penjahat perang, antara lain.

Website itu diduga memiliki hubungan dengan Kementerian Dalam Negeri Ukraina.

Waters memicu reaksi awal tahun ini, ketika dia menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden adalah "penjahat perang" karena memicu krisis Ukraina.

Waters kemudian mengirim surat terbuka kepada istri Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, mendesaknya membantu "menghentikan pembantaian" oleh mendorong kesepakatan damai yang dinegosiasikan dengan Rusia.

Dia kemudian mengirim surat terbuka kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, meminta jaminan Rusia tidak akan memperluas wilayah Crimea dan Donbass.

Ditekan oleh Rolling Stone tentang mengapa dia tidak mendukung perlawanan Ukraina melawan pasukan Rusia, Waters berkata, “Karena ini adalah perang yang tidak perlu, dan orang-orang itu tidak boleh mati. Dan Rusia seharusnya tidak didorong untuk menyerang Ukraina.”

Dia juga menolak laporan kejahatan perang Rusia di Ukraina sebagai propaganda Barat.

Dua konser yang dijadwalkan Waters pada April mendatang di Krakow, Polandia, mungkin dibatalkan karena desakannya untuk perdamaian yang dinegosiasikan di Ukraina, menurut musisi itu akhir bulan lalu.

“Sensor kejam terhadap karya saya akan menghalangi mereka untuk mengambil keputusan sendiri,” ujar dia tentang audiens Polandia-nya.

Daftar pembunuhan Mirotvorets yang luas juga termasuk Faina Savenkova, seorang gadis berusia 13 tahun di Republik Rakyat Luhansk yang menyerukan PBB untuk mengakhiri pertempuran yang telah berlarut-larut di wilayahnya sejak 2014.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More