Rusia Siap Dialog Langsung dengan AS Tentang Perjanjian Senjata Nuklir
Jum'at, 30 September 2022 - 06:00 WIB
MOSKOW - Rusia mengatakan pada Kamis (29/9/2022), bahwa pihaknya sedang mempelajari kemungkinan pertemuan tatap muka antara perunding Rusia dan Amerika Serikat (AS) mengenai perjanjian pengendalian senjata nuklir .
Dalam briefing di Moskow, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan, Rusia terbuka untuk menghidupkan kembali inspeksi di bawah perjanjian START Baru dan mempertimbangkan kemungkinan pertemuan langsung dari komisi gabungan perwakilan dari AS dan Rusia.
Inspeksi fisik di bawah perjanjian telah ditangguhkan sejak 2020, awalnya sebagai akibat dari pandemi virus corona. "Topik untuk melanjutkan mereka sedang dipertimbangkan," kata Zakharova, seperti dikutip dari Reuters.
"Kemungkinan untuk mengadakan sesi tatap muka dari komisi penasehat bilateral sedang dipelajari," lanjutnya.
Perjanjian tersebut menetapkan batasan jumlah senjata nuklir yang dapat dikerahkan oleh masing-masing pihak, dan menguraikan persyaratan untuk verifikasi dan inspeksi persenjataan nuklir masing-masing pihak.
Sebelumnya pada Agustus lalu, Moskow mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan pertemuan baru komisi tersebut, serta kemungkinan dimulainya kembali negosiasi untuk memperpanjang perjanjian itu.
Ini adalah salah satu dari sedikit perjanjian diplomatik utama yang tetap berlaku antara Moskow dan Washington, ketika hubungan mencapai titik terendah atas masalah tersebut. Konflik di Ukraina kian membuat jauh hubungan AS dan Rusia.
Dalam briefing di Moskow, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan, Rusia terbuka untuk menghidupkan kembali inspeksi di bawah perjanjian START Baru dan mempertimbangkan kemungkinan pertemuan langsung dari komisi gabungan perwakilan dari AS dan Rusia.
Inspeksi fisik di bawah perjanjian telah ditangguhkan sejak 2020, awalnya sebagai akibat dari pandemi virus corona. "Topik untuk melanjutkan mereka sedang dipertimbangkan," kata Zakharova, seperti dikutip dari Reuters.
"Kemungkinan untuk mengadakan sesi tatap muka dari komisi penasehat bilateral sedang dipelajari," lanjutnya.
Perjanjian tersebut menetapkan batasan jumlah senjata nuklir yang dapat dikerahkan oleh masing-masing pihak, dan menguraikan persyaratan untuk verifikasi dan inspeksi persenjataan nuklir masing-masing pihak.
Sebelumnya pada Agustus lalu, Moskow mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan pertemuan baru komisi tersebut, serta kemungkinan dimulainya kembali negosiasi untuk memperpanjang perjanjian itu.
Ini adalah salah satu dari sedikit perjanjian diplomatik utama yang tetap berlaku antara Moskow dan Washington, ketika hubungan mencapai titik terendah atas masalah tersebut. Konflik di Ukraina kian membuat jauh hubungan AS dan Rusia.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda