Diancam Bom, Singapore Airlines Dikawal 2 Jet Tempur Mendarat di Bandara Changi
Kamis, 29 September 2022 - 07:30 WIB
SINGAPURA - Penerbangan Singapore Airlines (SIA) mendapat ancaman bom dari seorang pria ketika terbang dari San Francisco ke Bandara Changi . Militer setempat akhirnya mengerahkan dua jet tempur untuk mengawal penerbangan tersebut mendarat dengan selamat.
Insiden itu terjadi pada Rabu waktu Singapura. Menurut laporan The Straits Times, Kamis (29/9/2022), pria yang membuat ancaman bom di pesawat SIA merupakan penumpang berusia 37 tahun.
Ancaman tidak terbukti dan penerbangan SIA mendarat dengan selamat. Penumpang yang membuat ancaman, yang merupakan warga asing, sudah ditangkap pasukan keamanan Singapura.
Penerbangan Singapore Airlines SQ33 meninggalkan San Francisco pada pukul 22.26 pada hari Senin (Selasa, pukul 13.26 waktu Singapura) dengan 209 penumpang dan 17 awak di dalamnya.
Menurut polisi dan Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF), penerbangan tersebut mendarat di Bandara Changi sekitar pukul 05.50 pada hari Rabu dengan kawalan dua jet tempur RSAF.
Polisi diberitahu tentang ancaman itu sekitar pukul 02.40 pagi pada hari Rabu.
Seorang juru bicara SIA mengatakan SQ33 menuju ke bagian terisolasi dari bandara untuk pemeriksaan keamanan setelah mendarat, dan kemudian ditarik ke Terminal 3 setelah pemeriksaan keamanan selesai.
Kementerian Pertahanan (Mindef) dalam sebuah posting Facebook pada hari Rabu mengatakan: “Tim dari Singapore Army’s Chemical, Biological, Radiological and Explosives Defence Group dan Divisi Polisi Bandara berada di lokasi untuk memverifikasi klaim tersebut."
Insiden itu terjadi pada Rabu waktu Singapura. Menurut laporan The Straits Times, Kamis (29/9/2022), pria yang membuat ancaman bom di pesawat SIA merupakan penumpang berusia 37 tahun.
Ancaman tidak terbukti dan penerbangan SIA mendarat dengan selamat. Penumpang yang membuat ancaman, yang merupakan warga asing, sudah ditangkap pasukan keamanan Singapura.
Penerbangan Singapore Airlines SQ33 meninggalkan San Francisco pada pukul 22.26 pada hari Senin (Selasa, pukul 13.26 waktu Singapura) dengan 209 penumpang dan 17 awak di dalamnya.
Menurut polisi dan Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF), penerbangan tersebut mendarat di Bandara Changi sekitar pukul 05.50 pada hari Rabu dengan kawalan dua jet tempur RSAF.
Polisi diberitahu tentang ancaman itu sekitar pukul 02.40 pagi pada hari Rabu.
Seorang juru bicara SIA mengatakan SQ33 menuju ke bagian terisolasi dari bandara untuk pemeriksaan keamanan setelah mendarat, dan kemudian ditarik ke Terminal 3 setelah pemeriksaan keamanan selesai.
Kementerian Pertahanan (Mindef) dalam sebuah posting Facebook pada hari Rabu mengatakan: “Tim dari Singapore Army’s Chemical, Biological, Radiological and Explosives Defence Group dan Divisi Polisi Bandara berada di lokasi untuk memverifikasi klaim tersebut."
tulis komentar anda