Israel Pasang Senapan Mesin dengan Kecerdasan Buatan di Hebron, Teror Palestina?
Rabu, 28 September 2022 - 08:40 WIB
HEBRON - Pasukan Israel memasang senapan mesin baru yang dikendalikan kecerdasan buatan (AI) di pos pemeriksaan di kota Hebron, Tepi Barat, untuk melacak dan menembak warga Palestina.
Diproduksi perusahaan Israel Smart Shooter, senapan itu dapat menembakkan granat kejut dan peluru berujung spons, dan juga mampu menembakkan gas air mata.
Senapan canggih itu sedang diuji sebagai bagian dari skema percontohan di pos pemeriksaan Jalan Al-Shuhada.
Seorang juru bicara tentara penjajah Israel mengatakan kepada Haaretz bahwa mereka "memeriksa kemungkinan menggunakan sistem yang dikendalikan dari jarak jauh untuk menerapkan langkah-langkah penyebaran massa yang disetujui (yang) tidak termasuk kendali jarak jauh dari tembakan peluru tajam."
Warga Palestina di Kota Tua Hebron setiap hari diganggu oleh pemukim ilegal dan tentara Israel yang bertujuan memaksa mereka keluar dari rumah mereka untuk mendirikan permukiman Yahudi ilegal khusus Yahudi di daerah tersebut.
Aktivis perdamaian Palestina yang berbasis di Hebron, Issa Amro, menyatakan keprihatinan serius mengenai risiko kegagalan teknologi AI.
Kehadiran persenjataan baru itu justru menjadi ancaman dan teror bagi warga sipil Palestina yang selama ini paling banyak menghadapi kekerasan tentara Israel.
"Sistem ini ditempatkan di tengah-tengah kawasan padat penduduk, dengan ratusan orang lalu lalang. Kegagalan teknologi ini bisa berdampak pada banyak orang," papar dia kepada Haaretz.
Diproduksi perusahaan Israel Smart Shooter, senapan itu dapat menembakkan granat kejut dan peluru berujung spons, dan juga mampu menembakkan gas air mata.
Senapan canggih itu sedang diuji sebagai bagian dari skema percontohan di pos pemeriksaan Jalan Al-Shuhada.
Seorang juru bicara tentara penjajah Israel mengatakan kepada Haaretz bahwa mereka "memeriksa kemungkinan menggunakan sistem yang dikendalikan dari jarak jauh untuk menerapkan langkah-langkah penyebaran massa yang disetujui (yang) tidak termasuk kendali jarak jauh dari tembakan peluru tajam."
Warga Palestina di Kota Tua Hebron setiap hari diganggu oleh pemukim ilegal dan tentara Israel yang bertujuan memaksa mereka keluar dari rumah mereka untuk mendirikan permukiman Yahudi ilegal khusus Yahudi di daerah tersebut.
Aktivis perdamaian Palestina yang berbasis di Hebron, Issa Amro, menyatakan keprihatinan serius mengenai risiko kegagalan teknologi AI.
Kehadiran persenjataan baru itu justru menjadi ancaman dan teror bagi warga sipil Palestina yang selama ini paling banyak menghadapi kekerasan tentara Israel.
"Sistem ini ditempatkan di tengah-tengah kawasan padat penduduk, dengan ratusan orang lalu lalang. Kegagalan teknologi ini bisa berdampak pada banyak orang," papar dia kepada Haaretz.
tulis komentar anda