Putin pada Eropa: Jika Anda Ingin Gas, Cabut Sanksi Nord Stream 2
Sabtu, 17 September 2022 - 22:20 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin membantah Rusia ada hubungannya dengan krisis energi Eropa . Ia mengatakan, jika Uni Eropa (UE) menginginkan lebih banyak gas, mereka harus mencabut sanksi yang mencegah pembukaan pipa Nord Stream 2.
Berbicara kepada wartawan setelah KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di Uzbekistan, Putin menyalahkan apa yang disebutnya "agenda hijau" atas krisis energi, dan bersikeras bahwa Rusia akan memenuhi kewajiban energinya.
"Intinya, jika Anda memiliki dorongan, jika itu sangat sulit bagi Anda, cabut saja sanksi pada Nord Stream 2, yaitu 55 miliar meter kubik gas per tahun, tekan saja tombolnya dan semuanya akan berjalan," kata Putin, Jumat (16/9/2022), seperti dikutip dari Reuters.
Nord Stream 2, yang terletak di dasar Laut Baltik hampir sejajar dengan Nord Stream 1, dibangun setahun yang lalu. Tetapi, Jerman memutuskan untuk tidak melanjutkannya hanya beberapa hari sebelum Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari.
Harga gas Eropa naik lebih dari dua kali lipat dari awal tahun di tengah penurunan pasokan Rusia. Lonjakan harga tahun ini telah menekan konsumen yang sudah berjuang dan memaksa beberapa industri untuk menghentikan produksi.
Eropa menuduh Rusia mempersenjatai pasokan energi sebagai pembalasan atas sanksi Barat yang dijatuhkan pada Moskow atas invasinya ke Ukraina. Rusia mengatakan Barat telah melancarkan perang ekonomi dan sanksi telah menghambat operasi pipa Nord Stream 1.
Rusia telah memotong pasokan gas ke beberapa negara, termasuk Bulgaria dan Polandia, karena mereka menolak untuk membayar dalam rubel daripada mata uang kontrak.
Raksasa gas Rusia Gazprom juga mengatakan awal bulan ini pipa Nord Stream 1, rute pasokan utama Eropa, akan tetap ditutup karena turbin di stasiun kompresor mengalami kebocoran oli mesin, menyebabkan harga gas grosir melonjak.
Berbicara kepada wartawan setelah KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di Uzbekistan, Putin menyalahkan apa yang disebutnya "agenda hijau" atas krisis energi, dan bersikeras bahwa Rusia akan memenuhi kewajiban energinya.
"Intinya, jika Anda memiliki dorongan, jika itu sangat sulit bagi Anda, cabut saja sanksi pada Nord Stream 2, yaitu 55 miliar meter kubik gas per tahun, tekan saja tombolnya dan semuanya akan berjalan," kata Putin, Jumat (16/9/2022), seperti dikutip dari Reuters.
Nord Stream 2, yang terletak di dasar Laut Baltik hampir sejajar dengan Nord Stream 1, dibangun setahun yang lalu. Tetapi, Jerman memutuskan untuk tidak melanjutkannya hanya beberapa hari sebelum Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari.
Harga gas Eropa naik lebih dari dua kali lipat dari awal tahun di tengah penurunan pasokan Rusia. Lonjakan harga tahun ini telah menekan konsumen yang sudah berjuang dan memaksa beberapa industri untuk menghentikan produksi.
Eropa menuduh Rusia mempersenjatai pasokan energi sebagai pembalasan atas sanksi Barat yang dijatuhkan pada Moskow atas invasinya ke Ukraina. Rusia mengatakan Barat telah melancarkan perang ekonomi dan sanksi telah menghambat operasi pipa Nord Stream 1.
Rusia telah memotong pasokan gas ke beberapa negara, termasuk Bulgaria dan Polandia, karena mereka menolak untuk membayar dalam rubel daripada mata uang kontrak.
Raksasa gas Rusia Gazprom juga mengatakan awal bulan ini pipa Nord Stream 1, rute pasokan utama Eropa, akan tetap ditutup karena turbin di stasiun kompresor mengalami kebocoran oli mesin, menyebabkan harga gas grosir melonjak.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda