Kisah Shimon Peres Undang Gus Dur ke Israel pada Tahun 1994
Rabu, 14 September 2022 - 18:22 WIB
TEL AVIV - Dalam sejarahnya, Israel menyatakan kemerdekaanya pada tahun 1948. Setelahnya, negara di kawasan Asia Barat ini mencoba membangun hubungan baik dengan negara-negara lain di dunia.
Hanya saja, pernyataan kemerdekaan Israel tersebut juga memunculkan berbagai tentangan dari negara-negara Islam di dunia. Imbasnya, tidak semuanya mau menerima ajakan Israel untuk menjalin hubungan baru.
Sama halnya dengan Indonesia. Sejak dulu, Indonesia berada di pihak Palestina dan menentang pendudukan Israel. Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, dalam riwayatnya, Israel memang menjadi salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Namun, Indonesia tetap enggan untuk mengakui balik kemerdekaan Israel. Bahkan, untuk menjalin hubungan diplomatik pun tidak.
Dikutip dari laman Jewish Virtual Library, meski tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, beberapa pejabat di Indonesia diketahui memiliki hubungan persahabatan dengan pejabat Israel.
Menjelang era kepemimpinan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Indonesia, hubungan Israel-Indonesia menjadi sedikit lebih baik. Pada 1993, Perdana Menteri Yitzhak Rabin melakukan kunjungan bersejarah ke Indonesia.
Adapun kunjungan tersebut diketahui sebagai kali pertama seorang pejabat Israel datang ke Indonesia. Tahun berikutnya atau 1994, giliran Gus Dur yang diundang oleh Shimon Peres ke Yerusalem untuk menyaksikan perjanjian damai antara Israel dan Yordania.
Hanya saja, pernyataan kemerdekaan Israel tersebut juga memunculkan berbagai tentangan dari negara-negara Islam di dunia. Imbasnya, tidak semuanya mau menerima ajakan Israel untuk menjalin hubungan baru.
Sama halnya dengan Indonesia. Sejak dulu, Indonesia berada di pihak Palestina dan menentang pendudukan Israel. Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, dalam riwayatnya, Israel memang menjadi salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Namun, Indonesia tetap enggan untuk mengakui balik kemerdekaan Israel. Bahkan, untuk menjalin hubungan diplomatik pun tidak.
Dikutip dari laman Jewish Virtual Library, meski tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, beberapa pejabat di Indonesia diketahui memiliki hubungan persahabatan dengan pejabat Israel.
Menjelang era kepemimpinan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Indonesia, hubungan Israel-Indonesia menjadi sedikit lebih baik. Pada 1993, Perdana Menteri Yitzhak Rabin melakukan kunjungan bersejarah ke Indonesia.
Adapun kunjungan tersebut diketahui sebagai kali pertama seorang pejabat Israel datang ke Indonesia. Tahun berikutnya atau 1994, giliran Gus Dur yang diundang oleh Shimon Peres ke Yerusalem untuk menyaksikan perjanjian damai antara Israel dan Yordania.
tulis komentar anda