Jerman Usulkan Sistem Pertahanan Udara Bersama Eropa
Selasa, 30 Agustus 2022 - 10:00 WIB
BERLIN - "Tetangga" Eropa harus membentuk sistem pertahanan udara bersama di tengah konflik Ukraina dan tantangan keamanan lainnya.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan ide itu seiring meningkatnya ancaman keamanan di kawasan.
“Kita memiliki banyak hal yang harus dilakukan di Eropa dalam hal pertahanan terhadap ancaman udara dan berbasis ruang angkasa. Itulah sebabnya kami di Jerman akan berinvestasi sangat signifikan dalam pertahanan udara kami selama bertahun-tahun ke depan,” ujar Scholz dalam pidatonya di Universitas Charles di Praha, Senin (29/8/2022).
“Pada saat yang sama, Jerman sejak awal akan merancang pertahanan udara masa depan sedemikian rupa sehingga tetangga Eropa kita dapat terlibat, jika (mereka) menginginkannya,” papar dia.
Kanselir menyatakan mempertahankan perisai pertahanan udara bersama akan “lebih efisien dan hemat biaya” daripada jika setiap negara Eropa terus mengembangkan solusi pertahanannya sendiri.
“Ini juga akan menjadi keuntungan keamanan bagi Eropa secara keseluruhan, dan contoh luar biasa dari apa yang kita maksudkan ketika kita berbicara tentang memperkuat pilar Eropa di dalam NATO,” tutur Scholz.
Pemimpin Jerman itu juga mengatakan Berlin dapat memikul “tanggung jawab khusus” untuk membantu Ukraina memperoleh artileri canggih dan senjata pertahanan udara sebagai bagian dari skema pembagian beban.
Bulan lalu, Uni Eropa setuju menghabiskan 500 juta euro untuk meningkatkan pembelian senjata bersama dan mengisi kembali stok militer yang habis karena pengiriman senjata ke Ukraina.
Di masa lalu, para pemimpin UE telah menyerukan upaya pertahanan bersama untuk membuat blok itu lebih tangguh.
Pada tahun 2018, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan mantan kanselir Jerman Angela Merkel mengusulkan pembentukan tentara Eropa "nyata" yang akan melengkapi NATO.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan ide itu seiring meningkatnya ancaman keamanan di kawasan.
“Kita memiliki banyak hal yang harus dilakukan di Eropa dalam hal pertahanan terhadap ancaman udara dan berbasis ruang angkasa. Itulah sebabnya kami di Jerman akan berinvestasi sangat signifikan dalam pertahanan udara kami selama bertahun-tahun ke depan,” ujar Scholz dalam pidatonya di Universitas Charles di Praha, Senin (29/8/2022).
“Pada saat yang sama, Jerman sejak awal akan merancang pertahanan udara masa depan sedemikian rupa sehingga tetangga Eropa kita dapat terlibat, jika (mereka) menginginkannya,” papar dia.
Kanselir menyatakan mempertahankan perisai pertahanan udara bersama akan “lebih efisien dan hemat biaya” daripada jika setiap negara Eropa terus mengembangkan solusi pertahanannya sendiri.
“Ini juga akan menjadi keuntungan keamanan bagi Eropa secara keseluruhan, dan contoh luar biasa dari apa yang kita maksudkan ketika kita berbicara tentang memperkuat pilar Eropa di dalam NATO,” tutur Scholz.
Pemimpin Jerman itu juga mengatakan Berlin dapat memikul “tanggung jawab khusus” untuk membantu Ukraina memperoleh artileri canggih dan senjata pertahanan udara sebagai bagian dari skema pembagian beban.
Bulan lalu, Uni Eropa setuju menghabiskan 500 juta euro untuk meningkatkan pembelian senjata bersama dan mengisi kembali stok militer yang habis karena pengiriman senjata ke Ukraina.
Di masa lalu, para pemimpin UE telah menyerukan upaya pertahanan bersama untuk membuat blok itu lebih tangguh.
Pada tahun 2018, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan mantan kanselir Jerman Angela Merkel mengusulkan pembentukan tentara Eropa "nyata" yang akan melengkapi NATO.
(sya)
tulis komentar anda