Saksi Mata Ungkap Salman Rushdie Ditikam 10-15 Kali, Ini Perkembangan Terbaru

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 04:45 WIB
Penulis kelahiran India Salman Rushdie berkewarganegaraan Inggris dan Amerika Serikat. Foto/REUTERS
NEW YORK - Penulis kelahiran India Salman Rushdie ditikam beberapa kali pada Jumat (12/8/2022) saat acara di New York.

Rushdie menderita luka tusuk di lehernya dan diterbangkan ke rumah sakit, menurut polisi.

Satu rekaman video dari insiden itu menunjukkan orang-orang bergegas membantu Salman Rushdie setelah dia diserang di acara di Chautauqua Institution di Chautauqua.



Berikut perkembangan teratas dari peristiwa itu:

1. Seorang pria berlari ke atas panggung dan menyerang Salman Rushdie di acara di negara bagian New York barat pada Jumat pagi.

“Seorang tersangka pria berlari ke atas panggung di acara ceramah dan menyerang Salman Rushdie dan seorang pewawancara pada pukul 11 pagi (waktu setempat), hari ini di Chautauqua Institution di Chautauqua. Rushdie menderita luka tusukan di lehernya dan diangkut dengan helikopter ke rumah sakit,” ungkap Polisi Negara Bagian New York setelah serangan itu.

2. Sesuai laporan Associated Press, seorang pria mengkonfrontasi Rushdie di atas panggung di Chautauqua Institution dan mulai meninju atau menikamnya 10 hingga 15 kali saat dia diperkenalkan.

Penulis berusia 75 tahun itu kemudian didorong atau jatuh ke lantai.

3. Penyerang ditangkap oleh polisi. Belum diketahui motif di balik penyerangan tersebut.

4. Rushdie dibawa dengan helikopter ke rumah sakit, kata polisi negara bagian. Kondisinya tidak segera diketahui.

Kathy Hochul, Gubernur Negara Bagian New York, berkata, “Dia masih hidup dan telah diangkut, diterbangkan, ke tempat yang aman... Moderator acara juga diserang; dia mendapatkan perawatan yang dia butuhkan di rumah sakit setempat.”

5. Lembaga Chautauqua, tempat serangan itu terjadi, terletak sekitar 55 mil barat daya Buffalo di sudut pedesaan New York.

6. Salman Rushdie menjadi sorotan dengan novel keduanya Midnight's Children pada tahun 1981.

Dia memenangkan pujian internasional dan Penghargaan bergengsi Inggris, Booker Prize, untuk penggambaran India pasca-kemerdekaan dalam Midnight's Children.

7. Tetapi pemenang Booker Prize segera mendapati dirinya menerima ancaman pembunuhan atas bukunya The Satanic Verses.

Buku, yang dianggap banyak Muslim sebagai penghujatan, telah dilarang di Iran, di mana mendiang pemimpin Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa 1989, atau dekrit, yang menyerukan kematian Rushdie.

8. Hadiah lebih dari USD3 juta juga telah ditawarkan bagi siapa saja yang membunuh Rushdie.

9. Ancaman pembunuhan dan hadiah memaksa Salman Rushdie untuk bersembunyi.

Dia menghabiskan hampir satu dekade bersembunyi, pindah rumah berulang kali dan tidak bisa memberi tahu anak-anaknya di mana dia tinggal.

Salman Rushdie baru mulai muncul dari pengasingan paksa ini pada akhir 1990-an setelah Iran pada 1998 mengatakan tidak akan mendukung pembunuhannya.

10. Setelah serangan terhadap Salman Rushdie, penulis Bangladesh Taslima Nasreen mentweet, “Saya baru tahu bahwa Salman Rushdie diserang di New York. Saya benar-benar terkejut. Saya tidak pernah berpikir itu akan terjadi. Dia telah tinggal di Barat, dan dia telah dilindungi sejak 1989. Jika dia diserang, siapa pun yang kritis terhadap Islam dapat diserang. Saya khawatir."
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More