Heboh, Video Tentara Rusia Diduga Potong Alat Kelamin Serdadu Ukraina
Sabtu, 30 Juli 2022 - 00:01 WIB
KIEV - Sebuah rekaman video penyiksaan menunjukkan sekelompok tentara Rusia diduga memotong alat kelamin seorang serdadu Ukraina yang jadi tawanan perang.
Video yang beredar di media sosial sejak Kamis malam ini memicu kehebohan dan kemarahan di antara politisi Ukraina.
Keaslian video tersebut belum bisa diverifikasi secara independen.
Menurut anggota Parlemen Ukraina; Inna Sovsun, yang mem-posting rekaman video tersebut sebelum akun media sosialnya ditangguhkan, mengatakan; "Video itu menggambarkan tentara Rusia dari Batalyon Akhmat Chechnya memotong alat kelamin tawanan perang Ukraina."
Beberapa media Barat melaporkan bahwa sekelompok tentara Rusia menahan seorang pria yang mengenakan seragam militer Ukraina sambil meneriakkan bahasa yang menghina kepadanya.
Sebuah pisau seperti pemotong kotak kemudian diduga digunakan untuk memutilasi organ vital individu tersebut.
Tidak jelas apa yang terjadi selanjutnya pada serdadu Ukraina itu setelah video itu berakhir, tetapi beberapa laporan mengeklaim serdadu itu kemudian dibunuh.
"Orang-orang harus tahu apa yang dilakukan Rusia," kata Sovsun dalam sebuah posting Twitter setelah akunnya diaktifkan kembali.
Video yang beredar di media sosial sejak Kamis malam ini memicu kehebohan dan kemarahan di antara politisi Ukraina.
Keaslian video tersebut belum bisa diverifikasi secara independen.
Menurut anggota Parlemen Ukraina; Inna Sovsun, yang mem-posting rekaman video tersebut sebelum akun media sosialnya ditangguhkan, mengatakan; "Video itu menggambarkan tentara Rusia dari Batalyon Akhmat Chechnya memotong alat kelamin tawanan perang Ukraina."
Beberapa media Barat melaporkan bahwa sekelompok tentara Rusia menahan seorang pria yang mengenakan seragam militer Ukraina sambil meneriakkan bahasa yang menghina kepadanya.
Sebuah pisau seperti pemotong kotak kemudian diduga digunakan untuk memutilasi organ vital individu tersebut.
Tidak jelas apa yang terjadi selanjutnya pada serdadu Ukraina itu setelah video itu berakhir, tetapi beberapa laporan mengeklaim serdadu itu kemudian dibunuh.
"Orang-orang harus tahu apa yang dilakukan Rusia," kata Sovsun dalam sebuah posting Twitter setelah akunnya diaktifkan kembali.
Lihat Juga :
tulis komentar anda