Cegah PMK dan LSD, Australia Kucurkan Paket Biosekuriti Rp145 Miliar
Jum'at, 22 Juli 2022 - 16:12 WIB
JAKARTA - Pemerintah Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah mengumumkan langkah-langkah terbaru untuk lebih memperkuat perlindungan Australia dari ancaman biosekuriti internasional. Salah satunya dengan mengucurkan dana senilai A$14 juta atau sekitar Rp145 miliar untuk paket biosekuriti.
Paket biosekuriti itu akan memperkuat pertahanan garis depan Australia dan memberikan lebih banyak dukungan teknis bagi negara-negara yang saat ini sedang berjuang melawan penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD).
Paket sebesar A$9 juta (Rp93,4 miliar) untuk biosekuriti garis depan dan langkah-langkah kesiapan industri untuk melindungi Australia dari risiko yang ditimbulkan oleh PMK dan LSD.
Ini termasuk 18 petugas biosekuriti baru di bandara dan tempat dimana surat masuk maupun keluar diproses, dan kegiatan diagnostik dan pengawasan yang ditargetkan untuk PMK dan LSD.
"Dana tambahan sebesar A$5 juta (Rp51,8 miliar) akan digunakan untuk menyediakan keahlian teknis dan dukungan kepada Indonesia, Timor-Leste dan Papua Nugini untuk membantu pekerjaan mereka dalam memerangi penyakit ternak," kata Kedubes Australia dalam keterangan tertulis, Jumat (22/7/2022).
"Termasuk dukungan personel dan logistik untuk distribusi vaksin, bersamaan dengan pengujian dan pekerjaan epidemiologis," sambung keterangan itu.
Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia Murray Watt mengatakan langkah-langkah baru ini akan dibangun di atas kerangka kuat yang sudah ada.
Paket biosekuriti itu akan memperkuat pertahanan garis depan Australia dan memberikan lebih banyak dukungan teknis bagi negara-negara yang saat ini sedang berjuang melawan penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD).
Paket sebesar A$9 juta (Rp93,4 miliar) untuk biosekuriti garis depan dan langkah-langkah kesiapan industri untuk melindungi Australia dari risiko yang ditimbulkan oleh PMK dan LSD.
Ini termasuk 18 petugas biosekuriti baru di bandara dan tempat dimana surat masuk maupun keluar diproses, dan kegiatan diagnostik dan pengawasan yang ditargetkan untuk PMK dan LSD.
"Dana tambahan sebesar A$5 juta (Rp51,8 miliar) akan digunakan untuk menyediakan keahlian teknis dan dukungan kepada Indonesia, Timor-Leste dan Papua Nugini untuk membantu pekerjaan mereka dalam memerangi penyakit ternak," kata Kedubes Australia dalam keterangan tertulis, Jumat (22/7/2022).
"Termasuk dukungan personel dan logistik untuk distribusi vaksin, bersamaan dengan pengujian dan pekerjaan epidemiologis," sambung keterangan itu.
Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia Murray Watt mengatakan langkah-langkah baru ini akan dibangun di atas kerangka kuat yang sudah ada.
Lihat Juga :
tulis komentar anda