Ripudaman Malik Dibebaskan dari Kasus Pengeboman Air India, Ditembak Mati di Kanada
Jum'at, 15 Juli 2022 - 18:37 WIB
TORONTO - Ripudaman Singh Malik (70), pria yang dibebaskan dari kasus pengeboman sebuah penerbangan Air India tahun 1985, telah ditembak mati oleh orang tak dikenal di Kanada pada Kamis. Menurut polisi setempat, Malik diduga menjadi sosok yang ditargetkan.
Keluarganya membenarkan bahwa Ripudaman Singh Malik ditembak mati Kamis pagi di depan bisnis impor pakaiannya.
Polisi dipanggil ke lingkungan Surrey, British Columbia menyusul laporan penembakan. Mereka menemukan seorang pria dengan luka tembak.
“Pria itu diberikan pertolongan pertama oleh petugas yang hadir sampai layanan kesehatan darurat mengambil alih perawatannya,” kata pejabat polisi setempat, Sarbjit Sangha.
"Pria yang terluka meninggal karena luka-lukanya di tempat kejadian."
Polisi tidak merilis nama korban, tetapi keluarga mengonfirmasi identitas Malik.
Pada tanggal 23 Juni 1985, penerbangan Air India 182, membawa 329 orang termasuk 268 warga negara Kanada dan 24 warga negara India, terbang dari Toronto dan telah berhenti di Montreal dari tempat ia dalam perjalanan ke London dan kemudian melanjutkan ke tujuan akhir Bombay.
Pesawat itu terbang 31.000 kaki di atas Samudra Atlantik ketika sebuah bom koper meledak di kargo depan, menewaskan semua penumpang.
Keluarganya membenarkan bahwa Ripudaman Singh Malik ditembak mati Kamis pagi di depan bisnis impor pakaiannya.
Polisi dipanggil ke lingkungan Surrey, British Columbia menyusul laporan penembakan. Mereka menemukan seorang pria dengan luka tembak.
“Pria itu diberikan pertolongan pertama oleh petugas yang hadir sampai layanan kesehatan darurat mengambil alih perawatannya,” kata pejabat polisi setempat, Sarbjit Sangha.
"Pria yang terluka meninggal karena luka-lukanya di tempat kejadian."
Polisi tidak merilis nama korban, tetapi keluarga mengonfirmasi identitas Malik.
Pada tanggal 23 Juni 1985, penerbangan Air India 182, membawa 329 orang termasuk 268 warga negara Kanada dan 24 warga negara India, terbang dari Toronto dan telah berhenti di Montreal dari tempat ia dalam perjalanan ke London dan kemudian melanjutkan ke tujuan akhir Bombay.
Pesawat itu terbang 31.000 kaki di atas Samudra Atlantik ketika sebuah bom koper meledak di kargo depan, menewaskan semua penumpang.
tulis komentar anda